Tarekat Sebagai Metode Suluk
Nama Kelompok V:
Roudhotul Jannah (
104411038 )
Widiana Rahmatika (
104411048 )
Leni Budiarti (
104411055 )
Mahmud Abadi (
104411056 )
Muhammad Saifulloh (
104411057 )
Tarekat
Sebagai Metode Suluk
1. Pengertian
Tarekat
Etimologis, tarekat berasal dari bahasa
arab tariqah yang berarti al-khat fi al-syai’ (garis sesuatu al-shirah
(jalan). Juga bermakna al- hal (keadaan).
Terminologis, tarekat juga berarti jalan
atau cara tertentu untuk mencapai tingkatan-tingkatan (maqamat) dalam
mendekatkan diri pada Allah. Karena melalui cara ini seseorang penganut ajaran
tarekat (sufi) dapat mencapai peleburan diri dengan yang nyata (fana fi al-haq).
Dengan demikian mengikuti suatu tarekat berarti melakukan olah batin, dengan
latihan-latihan spiritual (riyadloh) dan
perjuangan yang sungguh sungguh (mujahaddah) di bidang olah kerohanian.
Dalam
ilmu tasawuf di terangkan, bahwa:
Tarekat, itu ialah jalan atau petunjuk dalam
melakukan sesuatu ibadah sesuai dengan ajaran yang dicontohkan oleh nabi
Muhammad saw, dan dikerjakan oleh sahabat-sahabat nabi, tabiin dan
tabiin-tabiin turun temurun sampai kepada guru-guru atau ulama-ulama sambung
menyambung dan rantai berantai sampai pada masa kita ini.
Nama tarekat biasanya diambil dari nama
pemimpin kelompok belajar tersebut, misalnya: tarekat naqsyabandiyah dinamai
demikian karena kelompok pembelajaran tasawuf itu di rintis oleh Bahauddin
al-Naqsyaband. Di dalam tarekat terdapat seorang mursyid (pembimbing) dan satu
asisten atau lebih dinamai khalifah (wakil) dan pengikutnya dinamai murid. Dan
tempat asrama atau pondoknya disebut ribath atau zwiyah dan tariyah, yang dalam
bahasa persia disebut khanaqoh.
2.
Istilah-istilah yang mirip
dengan tarekat
§ Suluk
§ Syariat
§ Tasawuf
§ Shirah
§ Sabil
§ Organisasi
3. Dasar
tarekat (Al-Qur’an dan Al-Hadits)
QS.
Al-Jin: 16
Èq©9r&ur (#qßJ»s)tFó$#
n?tã
Ïps)Ì©Ü9$# Nßg»oYøs)óV{
¹ä!$¨B $]%yxî ÇÊÏÈ
“ Dan bahwasanya: Jikalau mereka tetap berjalan Lurus di atas
jalan itu (agama Islam), benar-benar Kami akan memberi minum kepada mereka air
yang segar (rezki yang banyak)”.
QS.
Al-Kahfi : 110
ö@è%
!$yJ¯RÎ) O$tRr&
×|³o0 ö/ä3è=÷WÏiB #Óyrqã ¥n<Î)
!$yJ¯Rr& öNä3ßg»s9Î) ×m»s9Î) ÓÏnºur ( `yJsù tb%x. (#qã_öt uä!$s)Ï9
¾ÏmÎn/u ö@yJ÷èuù=sù
WxuKtã $[sÎ=»|¹
wur õ8Îô³ç
Íoy$t7ÏèÎ/
ÿ¾ÏmÎn/u
#Jtnr&
ÇÊÊÉÈ
“ Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu,
yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa Sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan
yang Esa". Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, Maka
hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan
seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya".
QS.Al– Akhqof : 30
(#qä9$s% !$oYtBöqs)»t $¯RÎ) $oY÷èÏJy $·7»tFÅ2
tAÌRé&
.`ÏB Ï÷èt/
4ÓyqãB
$]%Ïd|ÁãB $yJÏj9
tû÷üt/ Ïm÷yt
üÏöku n<Î) Èd,ysø9$# 4n<Î)ur
9,ÌsÛ
8LìÉ)tGó¡B
ÇÌÉÈ
“ Mereka berkata: "Hai kaum Kami, Sesungguhnya Kami telah
mendengarkan kitab (Al Quran) yang telah diturunkan sesudah Musa yang
membenarkan Kitab-Kitab yang sebelumnya lagi memimpin kepada kebenaran dan
kepada jalan yang lurus”.
QS. Al- An’am :153
¨br&ur #x»yd
ÏÛºuÅÀ $VJÉ)tGó¡ãB
çnqãèÎ7¨?$$sù
( wur
(#qãèÎ7Fs?
@ç6¡9$#
s-§xÿtGsù öNä3Î/
`tã
¾Ï&Î#Î7y 4 öNä3Ï9ºs Nä38¢¹ur
¾ÏmÎ/
öNà6¯=yès9 tbqà)Gs? ÇÊÎÌÈ
“ Dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang
lurus, Maka ikutilah Dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain),
karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalanNya. yang demikian itu
diperintahkan Allah agar kamu bertakwa”.
Referensi:
Ja’far Shodiq, Pertemuan antara Tarekat dan Nu, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2008.hlm.38.
Mustofa
Zahri, Kunci Memahami Ilmu Tasawuf, Surabaya: PT. Bintang
Ilmu,1979.hlm.251.
0 comments:
Post a Comment