Our social:

Saturday, 5 March 2016

RUQYAH QUR’ANI




FAKULTAS USHULUDDIN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
2011
RUQYAH QUR’ANI
       I.            PENDAHULUAN
Allah menciptakan makhlukNya dengan memberikan cobaan dan ujian, lalu menuntut konsekwensi kesenangan yaitu bersyukur dan konsekwensi kesusahan yaitu sabar. Hal ini bisa terjadi dengan Allah membalikkan berbagai keadaan manusia sehingga peribadahan manusia kepada Allah menjadi jelas. Banyak dalil-dalil yang menunjukkan bahwa musibah, penderitaan dan penyakit merupakan hal yang lazim bagi manusia. Dan semua itu pasti menimpa mereka, untuk mewujudkan peribadahan kepada Allah semata, serta untuk melihat siapa yang paling baik amalnya. 
Hidup ini tidak lepas dari cobaan dan ujian, bahkan cobaan dan ujian merupakan Sunnatullah dalam kehidupan. Manusia diuji dalam segala sesuatu, baik dalam hal-hal yang disenangi maupun dalam hal yang dibenci dan tidak disukai.

    II.            RUMUSAN MASALAH
A.    Pengertian Ruqyah Qur’ani
B.     Manfaat Ruqyah Qur’ani
C.     Ayat-Ayat Tentang Ruqyah Qur’ani

 III.            PEMBAHASAN
A.    Pengertian Ruqyah Qur’ani
Ruqyah dengan huruf ra’ di dhammah adalah bacaan untuk pengobatan syar’i, berdasarkan riwayat yang shahih atau sesuai ketentuan-ketentuan yang telah disepakati oleh para ulama, untuk melindungi diri dan untuk mengobati orang sakit. Bacaan ruqyah berupa ayat-ayat al-Qur’an dan doa-doa yang telah diajarkan oleh Rasulullah saw.
Tidak diragukan lagi, bahwa penyembuhan dengan Al-Qur’an dan dengan apa yang diajarkan oleh Nabi saw, berupa ruqyah merupakan penyembuhan yang bermanfaat sekaligus penawar yang sempurna bagi penyakit hati dan fisik dan bagi penyakit dunia dan akhirat. Bagaimana mungkin penyakit itu mampu melawan firman-firman Rabb bumi dan langit yang jika firman-firman itu turun ke gunung makai ia akan memporakporandakan gunung-gunung. Oleh karena itu tidak ada satu penyakit hati maupun penyakit fisik melainkan ada penyembuhnya.[1]
            Ruqyah secara biasa adalah jampi-jampi atau mantera. Ruqyah secara syar'i ( Ruqyah Syar'iyah ) adalah jampi-jampi atau mantera yang dibacakan oleh seseorang untuk mengubati penyakit atau menghilangkan gangguan jin atau sihir atau untuk perlindungan dan sebagainya. Dengan hanya menggunakan ayat-ayat Al-Quran dan doa-doa yang bersumber dari hadiths-hadiths Rasulullah SAW yang dapat difahami maknanya selama tidak mengandungi unsur kesyirikan.
Pertama : Ruqyah yang diperbolehkan oleh syari'at Islam iaitu disebut Ruqyah Syar'iyah.
Kedua : Ruqyah yang tidak dibenarkan oleh syari'at Islam, iaitu Ruqyah dengan menggunakan bahasa-bahasa yang tidak difahami maknanya atau Ruqyah yang mengandungi unsur-unsur kesyirikan.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Perlihatkan kepadaku ruqyah kalian, dan tidak apa-apa melakukan ruqyah selama tidak ada unsur syirik."
( HR. Muslim )[2]
Ruqyah bukan pengobatan alternatif. Justru seharusnya menjadi pilihan pertama pengobatan tatkala seorang muslim tertimpa penyakit. Sebagai sarana penyembuhan, ruqyah tidak boleh diremehkan keberadaannya.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan: “Sesungguhnya meruqyah termasuk amalan yang utama. Meruqyah termasuk kebiasaan para nabi dan orang-orang shalih. Para nabi dan orang shalih senantiasa menangkis setan-setan dari anak Adam dengan apa yang diperintahkan Allah dan RasulNya”.[3]
Terapi ruqyah Islami adalah tempat pelayanan / pengobatan / terapi dari penyakit fisik dan non fisik melalui metode ruqyah. Masyarakat lebih mengenal metode terapi ruqyah Islami dengan membaca doa-doa yang bersumber dari Al-quran dan hadist nabi.
Ruqyah secara bahasa artinya jampi-jampi atau mantera. Ruqyah sacara syar'i adalah jampi-jampi atau matera yang dibacakan oleh seseorang untuk mengobati penyakit atau menghilangkan ganguan jin atau sihir atau untuk perlindungan dan lain sebagainya dengan hanya menggunakan ayat-ayat Al-quran dan atau doa-doa yang bersumber dari hadist-hadist dari Rarulullah shallallahu'alaihi wassalam  dan atau doa-doa yang bisa dipahami maknanya selama tidak mengandung kesyirikan. Ruqyah merupakan salah satu metode pengobatan yang telah dikenal sejak lama, bahkan sebelum nabi Muhammad saw diutus.[4]
Ruqyah adalah kumpulan ayat – ayat Qur’ani dan hadits – hadits Rasulullah SAW yang merupakan doa – doa perlindungan yang harus dibaca oleh setiap muslim atas dirinya, atau anaknya, atau istrinya, baik untuk tujuan perlindungan diri dari semua bentuk kejahatan manusia dan jin, atau kesurupan syetan, atau sihir, atau dari penyakit tersebut atau penyakit – penyakit fisik lainnya.[5]
B.     Manfaat Ruqyah Qur’ani
                                                 
Dan segala pujiku bagi Allah, ruqyah telah banyak dibaca untuk menanggulangi berbagai penyakit, khususnya penyakit cronis yang mungkin disebabkan oleh ulah setan, seperti penyakit kanker, tersumbatnya pembuluh darah, asma yang berkepanjangan (acut), lumpuh pada seluruh tubuh (quadrplegia), mandul, diabetes, penyakit hati dan lain-lain, dan semua dapat sembuh dengan karunia dan pertolongan Allah. Sama seperti penyakit tidak teraturnya masa menstrubasi pada sebagian wanita, baik terlambat datangnya atau masanya yang melampaui batas tanpa ada sebab yang jelas, maka sebabnya adalah jin, dan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah ditanya dua kali tentang masalah tersebut, pada jawaban pertma beliau menjawab: "Itu adalah urat darimu"[6] Pada jawaban yang kedua, pada saat beliau ditanya oleh Hamnah binti Jahsy, dia beratanya: Aku sedang dilanda menstrubasi yang berlebihan, maka beliau menjawab: "Sesungguhnya kejadian itu adalah sebab dari hentakan setan".[7] Maka setan berusaha untuk menahan sebagian darah lalu darah tersebut keluar kembali setelah berlalunya masa haid agar wanita tersebut tidak shalat dan tidak pula membaca Al-Qur'an!. Atau setan tersebut melukai tempat darah untuk membuat wanita tersebut bingung sehingga tidak bisa membedakan darah tersebut. Akibatnya, dia terhenti shalat. Begitu juga dengan penyakit lumpuh, jin menahan anggoa tubuh yang terkena lumpuh pada sebagian orang yang menderita lumpuh sehingga menghentikan gerakannya, keadaan ini dibarengi dengan rasa: tekanan jiwa, dada sesak dan pusing yang berkelanjutan. Namun jika  dibacakan ruqyah pada bagian tersebut dia merasakan kesemutan pada bagian yang ditimpa kelumpuhan, senadainya dia tidak merasakan kesesmutan berarti jin telah meninggalkan tempat tersebut setelah merusak bagian tubuh yang ditempatinya dan bagian tubuh tersebut tetap pada penyakitnya sampai melewati masa yang cukup panjang, keadaan seperti sangat kronis dan membutuhkan kesabaran serta tetap membacakan ruqyah baginya secara berkesinambungan dengan niat agar disemuhkan oleh Allah untuk mengembalikannya pada fungsi yang semula.
Contohnya: penyakit pada alat-alat pencernaan, urat dan tulang, penanggulangannya dengan cara seorang roqi meletakkan tangannya pada bagian yang sakit sambil membaca:
7x أَعُوْذُ بِقُدْرَةِ اللهِ وَعِـزَّتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ وَأُحَاذِر)) ))
rasa sakit akan hilang dengan izin Allah.
Adapun penyakit jiwa yang ditimbulkan oleh setan adalah:
Schizophrenia. Sebuah penyakit pada otak yang sangat berbahaya, di mana para ahli jiwa mengobatinya dengan tablet atau suntikan, sangat  sedikit pasien yang sembuh secara total, dan sungguh Allah telah memberikan manfaat yang sangat besar dengan ruqyah ini bagi mereka yang menderita penyakit seperti ini, di mana mereka kembali sembuh seperti semula.
C.     Ayat-Ayat Tentang Ruqyah Qur’ani
Pada dasarnya, setiap pengobatan harus menggunakan Al-Qur'an, setelahnya barulah menggunakan obat-obatan sekalipun pada penyakit jasmani. Tidak seperti yang diyakini oleh para pembaca ruqyah yang bodoh, bagi orang yang berpenyakit jasmani diharuskan ke rumah sakit, dan orang yang berpenyakit jiwa wajibkan pergi ke rumah sakit jiwa dan jika penyakitnya bersifat rohani, maka pengobatannya dengan menggunakan bacaan ruqyah!!, Dari mankah mereka mendapatkan pembagian seperti ini?. Al-Qur'an adalah penawar dan obat bagi hati, penyehat badan dan penyembuh baginyanya, Allah berfirman:
وَنُنَزِّلُ مِنَ اْلقُـرْآنِ مَا هُـوَ شِـفَاءٌ

turunkan dari Al-Qur'an suatu yang menjadi penawar".[8] Perhatikan ungkapan Al-Qur'an pada kata:  شِـفَاءٌ(yang berariti penawar dalam bahsa Indonesia) dan tidak dengan menggunakan kata دَوَاءٌ (yang berarti obat) sebab hasilnya nyata, sementara obat, mungkin dengan sebab obat tersebut orang bisa sembuh atau terkadang tidak mempunyai pengaruh. Ibnul Qyyim dalam kitabnya Zadul Ma'ad mengatakan: Al-Qur'an sebagai penawar total bagi semua penyakit, baik penyakit hati dan penyakit badan, di dunia dan ahkirat. Dan tidak semua orang diberikan kesiapan dan kemudahan untuk sembuh dengan Al-Qur'an, jika orang yang sakit berobat dengan cara yang baik (dengan ruqyah), dan mengobati penyakitnya dengan keyakinan yang mantap, iman yang kuat, penerimaan yang sempurna, keyakinan yang teguh, dan memenuhi semua syaratnya niscaya penyakit tidak akan mampu menghadapinya, bagaimana mungkin suatu penyakit mampu menghadapi firman Allah, Tuhan langit dan bumi, yang apabila firman tersebut diturunkan kepada gunung-gunung niscaya dia meluluhkannya atau kepada bumi niscaya akan menghancurkannya.  Dan tidaklah ada penyakit baik, penyakit hati dan badan kecuali Al-Qur'an telah menunjukkan baginya cara pengobatan dan sebab-sebab penyembuhannya. Orang yang tidak sembuh dengan Al-Qur'an tidak akan disembuhkan oleh Allah, orang yang tidak mencukupkan diri dengan Al-Qur'an, maka dia tidak akan pernah dicukupkan oleh Allah".[9]
Oleh karenanya harus diberengi dengan keyakinan dan berbaik sangka kepada Allah: (sebab di antara syarat agar obat bermanfaat bagi seorang yang sakit adalah sikapnya yang menerima obat tersebut dan meyakini manfaatnya bagi kesembuhan dirinya)[10] dan firman Allah tidak boleh dijadikan sebagai obyek experiment sebab tindakan ini adalah cermin kerancuan di dalam keyakinan, namun sendainya seseorang mencoba air zam-zam dan hal tersebut bermanfaat bagi kesembuhannya, maka hendaklah diyakini dan dipercayai bahwa manfaat tersebut datang dengan izin Allah.
Pembahasan tentang penyambuhan dengan mempergunakan Al-Qur'an untuk penyakit jasmani adalah pembahasan yang panjang, namun demikian saya ingin memberikan beberapa contoh: Terdapat beberapa penyakit baik jasmani atau kejiwaan, di mana setan berperan besar dalam perkembangan penyakit tersebut, hal itu disebabkan karena setan mempunyai kemampuan dalam mengendalikan peredaran darah.
@ä. <§øÿtR èps)ͬ!#sŒ ÏNöqyJø9$# 3 Nä.qè=ö7tRur Îhޤ³9$$Î/ ÎŽösƒø:$#ur ZpuZ÷FÏù ( $uZøŠs9Î)ur tbqãèy_öè? ÇÌÎÈ  
Artinya: “ tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). dan hanya kepada kamilah kamu dikembalikan(QS. al-anbiya’ 35)”.[11]
bÎ)ur y7ó¡|¡ôJtƒ ª!$# 9hŽÛØÎ/ Ÿxsù y#Ï©%Ÿ2 ÿ¼ã&s! žwÎ) uqèd ( cÎ)ur x8÷ŠÌãƒ 9Žösƒ¿2 Ÿxsù ¨Š!#u ¾Ï&Î#ôÒxÿÏ9 4 Ü=ŠÅÁム¾ÏmÎ/ `tB âä!$t±o ô`ÏB ¾ÍnÏŠ$t6Ïã 4 uqèdur âqàÿtóø9$# ÞOŠÏm§9$# ÇÊÉÐÈ  
Artinya: “ jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, Maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, Maka tak ada yang dapat menolak kurniaNya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”(QS. Yunus 107)”.[12]
ãAÍit\çRur z`ÏB Èb#uäöà)ø9$# $tB uqèd Öä!$xÿÏ© ×puH÷quur tûüÏZÏB÷sßJù=Ïj9   Ÿwur ߃Ìtƒ tûüÏJÎ=»©à9$# žwÎ) #Y$|¡yz ÇÑËÈ  
Artinya:” dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian(QS. Al-Isra’ 82)”.[13]
$pkšr'¯»tƒ â¨$¨Z9$# ôs% Nä3ø?uä!$y_ ×psàÏãöq¨B `ÏiB öNà6În/§ Öä!$xÿÏ©ur $yJÏj9 Îû ÍrߐÁ9$# Yèdur ×puH÷quur tûüÏYÏB÷sßJù=Ïj9 ÇÎÐÈ  
Artinya: “Hai manusia, Sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman(QS. Yunus 57)”.[14]
 IV.            KESIMPULAN dan PENUTUP
Berdasarkan pemaparan makalah di atas, dapat disimpulkan bahwa metode Ruqyah Qur’ani dapat menyembuhkan berbagai penyakit fisik maupun psikis. Dan segala pujiku bagi Allah, ruqyah telah banyak dibaca untuk menanggulangi berbagai penyakit, khususnya penyakit cronis yang mungkin disebabkan oleh ulah setan, seperti penyakit kanker, tersumbatnya pembuluh darah, asma yang berkepanjangan (acut), lumpuh pada seluruh tubuh (quadrplegia), mandul, diabetes, penyakit hati dan lain-lain, dan semua dapat sembuh dengan karunia dan pertolongan Allah swt. 
Demikian makalah yang dapat kami susun dan kami sangat menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan maka kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dan pengembangan sangat kami harapkan. Dan semoga ini dapat menambah pengetahuan kita dan bermanfaat.


Daftar Pustaka
·         Dr.Khalid bin Abdurrahman al-Jarisi, Doa doa Ruqyah
·         Dinukil dari Kaifa Tu’aliju Maridhaka Bi Ar Ruqyah Asy Syar’iyyah, hlm. 41.
·         HR. Abu Dawud no: 286.
·         HR. Turmudzi, dia berkata: Hadits Hasan Shahih. Lihat Shahih Turmudzi, Albani 1/40.
·         QS. Al-Isro': 82.
·         Zadul Ma'ad: 4/352.
·         Zadul Ma'ad: 4/98
·         QS. al-anbiya’ 35
·         QS. Yunus 107
·         QS. Al-Isra’ 82
·         QS. Yunus 57












[1]Dr.Khalid bin Abdurrahman al-Jarisi, Doa doa Ruqyah
[3]Dinukil dari Kaifa Tu’aliju Maridhaka Bi Ar Ruqyah Asy Syar’iyyah, hlm. 41.
[6] HR. Abu Dawud no: 286.
[7] HR. Turmudzi, dia berkata: Hadits Hasan Shahih. Lihat Shahih Turmudzi, Albani 1/40.
[8] QS. Al-Isro': 82.
[9] Zadul Ma'ad: 4/352.
[10] Zadul Ma'ad: 4/98
[11] QS. al-anbiya’ 35
[12] QS. Yunus 107
[13] QS. Al-Isra’ 82
[14] QS. Yunus 57

0 comments: