RUQYAH QUR’ANI
FAKULTAS USHULUDDIN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2011
RUQYAH QUR’ANI
I.
PENDAHULUAN
Allah menciptakan makhlukNya dengan memberikan cobaan dan ujian,
lalu menuntut konsekwensi kesenangan yaitu bersyukur dan konsekwensi kesusahan
yaitu sabar. Hal ini bisa terjadi dengan Allah membalikkan berbagai keadaan
manusia sehingga peribadahan manusia kepada Allah menjadi jelas. Banyak
dalil-dalil yang menunjukkan bahwa musibah, penderitaan dan penyakit merupakan
hal yang lazim bagi manusia. Dan semua itu pasti menimpa mereka, untuk mewujudkan
peribadahan kepada Allah semata, serta untuk melihat siapa yang paling baik
amalnya.
Hidup ini tidak lepas dari cobaan dan ujian, bahkan cobaan dan
ujian merupakan Sunnatullah dalam kehidupan. Manusia diuji dalam segala
sesuatu, baik dalam hal-hal yang disenangi maupun dalam hal yang dibenci dan tidak
disukai.
II.
RUMUSAN MASALAH
A.
Pengertian Ruqyah Qur’ani
B.
Manfaat Ruqyah Qur’ani
C.
Ayat-Ayat Tentang Ruqyah Qur’ani
III.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Ruqyah Qur’ani
Ruqyah dengan huruf ra’ di dhammah adalah bacaan untuk
pengobatan syar’i, berdasarkan riwayat yang shahih atau sesuai
ketentuan-ketentuan yang telah disepakati oleh para ulama, untuk melindungi
diri dan untuk mengobati orang sakit. Bacaan ruqyah berupa ayat-ayat al-Qur’an
dan doa-doa yang telah diajarkan oleh Rasulullah saw.
Tidak diragukan lagi, bahwa penyembuhan dengan Al-Qur’an dan dengan
apa yang diajarkan oleh Nabi saw, berupa ruqyah merupakan penyembuhan yang
bermanfaat sekaligus penawar yang sempurna bagi penyakit hati dan fisik dan
bagi penyakit dunia dan akhirat. Bagaimana mungkin penyakit itu mampu melawan
firman-firman Rabb bumi dan langit yang jika firman-firman itu turun ke gunung
makai ia akan memporakporandakan gunung-gunung. Oleh karena itu tidak ada satu
penyakit hati maupun penyakit fisik melainkan ada penyembuhnya.[1]
Ruqyah secara biasa adalah jampi-jampi atau mantera. Ruqyah secara syar'i ( Ruqyah Syar'iyah ) adalah jampi-jampi atau mantera yang dibacakan oleh seseorang untuk mengubati penyakit atau menghilangkan gangguan jin atau sihir atau untuk perlindungan dan sebagainya. Dengan hanya menggunakan ayat-ayat Al-Quran dan doa-doa yang bersumber dari hadiths-hadiths Rasulullah SAW yang dapat difahami maknanya selama tidak mengandungi unsur kesyirikan.
Ruqyah secara biasa adalah jampi-jampi atau mantera. Ruqyah secara syar'i ( Ruqyah Syar'iyah ) adalah jampi-jampi atau mantera yang dibacakan oleh seseorang untuk mengubati penyakit atau menghilangkan gangguan jin atau sihir atau untuk perlindungan dan sebagainya. Dengan hanya menggunakan ayat-ayat Al-Quran dan doa-doa yang bersumber dari hadiths-hadiths Rasulullah SAW yang dapat difahami maknanya selama tidak mengandungi unsur kesyirikan.
Pertama : Ruqyah yang diperbolehkan oleh syari'at Islam
iaitu disebut Ruqyah Syar'iyah.
Kedua : Ruqyah yang tidak dibenarkan oleh syari'at Islam, iaitu Ruqyah dengan menggunakan bahasa-bahasa yang tidak difahami maknanya atau Ruqyah yang mengandungi unsur-unsur kesyirikan.
Kedua : Ruqyah yang tidak dibenarkan oleh syari'at Islam, iaitu Ruqyah dengan menggunakan bahasa-bahasa yang tidak difahami maknanya atau Ruqyah yang mengandungi unsur-unsur kesyirikan.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
"Perlihatkan kepadaku ruqyah kalian, dan tidak apa-apa melakukan ruqyah
selama tidak ada unsur syirik."
( HR. Muslim )[2]
( HR. Muslim )[2]
Ruqyah bukan pengobatan alternatif. Justru seharusnya menjadi
pilihan pertama pengobatan tatkala seorang muslim tertimpa penyakit. Sebagai
sarana penyembuhan, ruqyah tidak boleh diremehkan keberadaannya.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan: “Sesungguhnya
meruqyah termasuk amalan yang utama. Meruqyah termasuk kebiasaan para nabi dan
orang-orang shalih. Para nabi dan orang shalih senantiasa menangkis setan-setan
dari anak Adam dengan apa yang diperintahkan Allah dan RasulNya”.[3]
Terapi ruqyah Islami adalah
tempat pelayanan / pengobatan / terapi dari penyakit fisik dan non fisik
melalui metode ruqyah. Masyarakat lebih mengenal metode terapi ruqyah Islami dengan
membaca doa-doa yang bersumber dari Al-quran dan hadist nabi.
Ruqyah secara bahasa artinya jampi-jampi atau mantera.
Ruqyah sacara syar'i adalah jampi-jampi atau matera yang dibacakan oleh
seseorang untuk mengobati penyakit atau menghilangkan ganguan jin atau sihir
atau untuk perlindungan dan lain sebagainya dengan hanya menggunakan ayat-ayat
Al-quran dan atau doa-doa yang bersumber dari hadist-hadist dari Rarulullah
shallallahu'alaihi wassalam dan atau doa-doa yang bisa dipahami maknanya
selama tidak mengandung kesyirikan. Ruqyah merupakan salah satu metode
pengobatan yang telah dikenal sejak lama, bahkan sebelum nabi Muhammad saw
diutus.[4]
Ruqyah adalah kumpulan ayat – ayat Qur’ani dan hadits – hadits
Rasulullah SAW yang merupakan doa – doa perlindungan yang harus dibaca oleh
setiap muslim atas dirinya, atau anaknya, atau istrinya, baik untuk tujuan
perlindungan diri dari semua bentuk kejahatan manusia dan jin, atau kesurupan
syetan, atau sihir, atau dari penyakit tersebut atau penyakit – penyakit fisik
lainnya.[5]
B.
Manfaat Ruqyah Qur’ani
Dan segala pujiku bagi
Allah, ruqyah telah banyak dibaca untuk menanggulangi berbagai penyakit,
khususnya penyakit cronis yang mungkin disebabkan oleh ulah setan, seperti
penyakit kanker, tersumbatnya pembuluh darah, asma yang berkepanjangan (acut),
lumpuh pada seluruh tubuh (quadrplegia), mandul, diabetes, penyakit hati dan
lain-lain, dan semua dapat sembuh dengan karunia dan pertolongan Allah. Sama
seperti penyakit tidak teraturnya masa menstrubasi pada sebagian wanita, baik
terlambat datangnya atau masanya yang melampaui batas tanpa ada sebab yang
jelas, maka sebabnya adalah jin, dan Rasulullah shallallahu
alaihi wa sallam pernah ditanya dua kali
tentang masalah tersebut, pada jawaban pertma beliau menjawab: "Itu adalah
urat darimu"[6]
Pada jawaban yang kedua, pada saat beliau ditanya oleh Hamnah binti Jahsy, dia
beratanya: Aku sedang dilanda menstrubasi yang berlebihan, maka beliau
menjawab: "Sesungguhnya kejadian itu adalah sebab dari hentakan
setan".[7]
Maka setan berusaha untuk menahan sebagian darah lalu darah tersebut keluar
kembali setelah berlalunya masa haid agar wanita tersebut tidak shalat dan
tidak pula membaca Al-Qur'an!. Atau setan tersebut melukai tempat darah untuk
membuat wanita tersebut bingung sehingga tidak bisa membedakan darah tersebut. Akibatnya,
dia terhenti shalat. Begitu juga dengan penyakit lumpuh, jin menahan anggoa
tubuh yang terkena lumpuh pada sebagian orang yang menderita lumpuh sehingga
menghentikan gerakannya, keadaan ini dibarengi dengan rasa: tekanan jiwa, dada
sesak dan pusing yang berkelanjutan. Namun jika
dibacakan ruqyah pada bagian tersebut dia merasakan kesemutan pada
bagian yang ditimpa kelumpuhan, senadainya dia tidak merasakan kesesmutan
berarti jin telah meninggalkan tempat tersebut setelah merusak bagian tubuh
yang ditempatinya dan bagian tubuh tersebut tetap pada penyakitnya sampai
melewati masa yang cukup panjang, keadaan seperti sangat kronis dan membutuhkan
kesabaran serta tetap membacakan ruqyah baginya secara berkesinambungan dengan
niat agar disemuhkan oleh Allah untuk mengembalikannya pada fungsi yang semula.
Contohnya: penyakit pada alat-alat
pencernaan, urat dan tulang, penanggulangannya dengan cara seorang roqi
meletakkan tangannya pada bagian yang sakit sambil membaca:
7x
أَعُوْذُ بِقُدْرَةِ اللهِ وَعِـزَّتِهِ
مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ وَأُحَاذِر)) ))
rasa sakit akan hilang dengan izin
Allah.
Adapun penyakit jiwa yang
ditimbulkan oleh setan adalah:
Schizophrenia. Sebuah
penyakit pada otak yang sangat berbahaya, di mana para ahli jiwa mengobatinya
dengan tablet atau suntikan, sangat
sedikit pasien yang sembuh secara total, dan sungguh Allah telah
memberikan manfaat yang sangat besar dengan ruqyah ini bagi mereka yang
menderita penyakit seperti ini, di mana mereka kembali sembuh seperti semula.
C.
Ayat-Ayat Tentang Ruqyah Qur’ani
Pada dasarnya, setiap pengobatan
harus menggunakan Al-Qur'an, setelahnya barulah menggunakan obat-obatan
sekalipun pada penyakit jasmani. Tidak seperti yang diyakini oleh para pembaca
ruqyah yang bodoh, bagi orang yang berpenyakit jasmani diharuskan ke rumah
sakit, dan orang yang berpenyakit jiwa wajibkan pergi ke rumah sakit jiwa dan
jika penyakitnya bersifat rohani, maka pengobatannya dengan menggunakan bacaan
ruqyah!!, Dari mankah mereka mendapatkan pembagian seperti ini?. Al-Qur'an adalah
penawar dan obat bagi hati, penyehat badan dan penyembuh baginyanya, Allah
berfirman:
وَنُنَزِّلُ
مِنَ اْلقُـرْآنِ مَا هُـوَ شِـفَاءٌ
turunkan dari Al-Qur'an suatu yang
menjadi penawar".[8]
Perhatikan ungkapan Al-Qur'an pada kata: شِـفَاءٌ(yang berariti
penawar dalam bahsa Indonesia) dan tidak dengan menggunakan kata دَوَاءٌ (yang
berarti obat) sebab hasilnya nyata, sementara obat, mungkin dengan sebab obat
tersebut orang bisa sembuh atau terkadang tidak mempunyai pengaruh. Ibnul Qyyim
dalam kitabnya Zadul Ma'ad mengatakan: Al-Qur'an sebagai penawar total bagi
semua penyakit, baik penyakit hati dan penyakit badan, di dunia dan ahkirat.
Dan tidak semua orang diberikan kesiapan dan kemudahan untuk sembuh dengan
Al-Qur'an, jika orang yang sakit berobat dengan cara yang baik (dengan ruqyah),
dan mengobati penyakitnya dengan keyakinan yang mantap, iman yang kuat,
penerimaan yang sempurna, keyakinan yang teguh, dan memenuhi semua syaratnya
niscaya penyakit tidak akan mampu menghadapinya, bagaimana mungkin suatu
penyakit mampu menghadapi firman Allah, Tuhan langit dan bumi, yang apabila
firman tersebut diturunkan kepada gunung-gunung niscaya dia meluluhkannya atau
kepada bumi niscaya akan menghancurkannya.
Dan tidaklah ada penyakit baik, penyakit hati dan badan kecuali
Al-Qur'an telah menunjukkan baginya cara pengobatan dan sebab-sebab
penyembuhannya. Orang yang tidak sembuh dengan Al-Qur'an tidak akan disembuhkan
oleh Allah, orang yang tidak mencukupkan diri dengan Al-Qur'an, maka dia tidak
akan pernah dicukupkan oleh Allah".[9]
Oleh karenanya harus diberengi
dengan keyakinan dan berbaik sangka kepada Allah: (sebab di antara syarat agar
obat bermanfaat bagi seorang yang sakit adalah sikapnya yang menerima obat
tersebut dan meyakini manfaatnya bagi kesembuhan dirinya)[10]
dan firman Allah tidak boleh dijadikan sebagai obyek experiment sebab tindakan
ini adalah cermin kerancuan di dalam keyakinan, namun sendainya seseorang
mencoba air zam-zam dan hal tersebut bermanfaat bagi kesembuhannya, maka
hendaklah diyakini dan dipercayai bahwa manfaat tersebut datang dengan izin
Allah.
Pembahasan tentang penyambuhan
dengan mempergunakan Al-Qur'an untuk penyakit jasmani adalah pembahasan yang
panjang, namun demikian saya ingin memberikan beberapa contoh: Terdapat
beberapa penyakit baik jasmani atau kejiwaan, di mana setan berperan besar
dalam perkembangan penyakit tersebut, hal itu disebabkan karena setan mempunyai
kemampuan dalam mengendalikan peredaran darah.
@ä. <§øÿtR èps)ͬ!#s ÏNöqyJø9$# 3
Nä.qè=ö7tRur Îh¤³9$$Î/ Îösø:$#ur ZpuZ÷FÏù (
$uZøs9Î)ur tbqãèy_öè? ÇÌÎÈ
Artinya: “ tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan
menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang
sebenar-benarnya). dan hanya kepada kamilah kamu dikembalikan(QS. al-anbiya’ 35)”.[11]
bÎ)ur y7ó¡|¡ôJt ª!$# 9hÛØÎ/ xsù y#Ï©%2 ÿ¼ã&s! wÎ) uqèd ( cÎ)ur x8÷Ìã 9ös¿2 xsù ¨!#u ¾Ï&Î#ôÒxÿÏ9 4 Ü=ÅÁã ¾ÏmÎ/ `tB âä!$t±o ô`ÏB ¾ÍnÏ$t6Ïã 4 uqèdur âqàÿtóø9$# ÞOÏm§9$# ÇÊÉÐÈ
Artinya: “ jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu,
Maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. dan jika Allah
menghendaki kebaikan bagi kamu, Maka tak ada yang dapat menolak kurniaNya. Dia
memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara
hamba-hamba-Nya dan Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”(QS. Yunus
107)”.[12]
ãAÍit\çRur z`ÏB Èb#uäöà)ø9$# $tB uqèd Öä!$xÿÏ© ×puH÷quur tûüÏZÏB÷sßJù=Ïj9 wur ßÌt tûüÏJÎ=»©à9$# wÎ) #Y$|¡yz ÇÑËÈ
Artinya:” dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi
penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah
menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian(QS. Al-Isra’ 82)”.[13]
$pkr'¯»t â¨$¨Z9$# ôs% Nä3ø?uä!$y_ ×psàÏãöq¨B `ÏiB öNà6În/§ Öä!$xÿÏ©ur $yJÏj9 Îû ÍrßÁ9$# Yèdur ×puH÷quur tûüÏYÏB÷sßJù=Ïj9 ÇÎÐÈ
Artinya: “Hai manusia, Sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran
dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan
petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman(QS. Yunus 57)”.[14]
IV.
KESIMPULAN dan PENUTUP
Berdasarkan pemaparan makalah di
atas, dapat disimpulkan bahwa metode Ruqyah Qur’ani dapat menyembuhkan berbagai
penyakit fisik maupun psikis. Dan segala pujiku bagi
Allah, ruqyah telah banyak dibaca untuk menanggulangi berbagai penyakit,
khususnya penyakit cronis yang mungkin disebabkan oleh ulah setan, seperti
penyakit kanker, tersumbatnya pembuluh darah, asma yang berkepanjangan (acut),
lumpuh pada seluruh tubuh (quadrplegia), mandul, diabetes, penyakit hati dan
lain-lain, dan semua dapat sembuh dengan karunia dan pertolongan Allah
swt.
Demikian makalah yang dapat kami susun dan
kami sangat menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan maka kritik dan saran
yang membangun demi perbaikan dan pengembangan sangat kami harapkan. Dan semoga
ini dapat menambah pengetahuan kita dan bermanfaat.
Daftar Pustaka
·
Dr.Khalid bin Abdurrahman al-Jarisi, Doa doa Ruqyah
·
Dinukil dari Kaifa Tu’aliju
Maridhaka Bi Ar Ruqyah Asy Syar’iyyah, hlm. 41.
·
HR. Abu Dawud no: 286.
·
HR. Turmudzi, dia berkata: Hadits
Hasan Shahih. Lihat Shahih Turmudzi, Albani 1/40.
·
QS. Al-Isro': 82.
·
Zadul Ma'ad: 4/352.
·
Zadul Ma'ad: 4/98
·
QS. al-anbiya’ 35
·
QS. Yunus 107
·
QS. Al-Isra’ 82
·
QS. Yunus 57
[3]Dinukil
dari Kaifa Tu’aliju Maridhaka Bi Ar Ruqyah Asy Syar’iyyah, hlm. 41.
[6] HR. Abu Dawud no: 286.
[7] HR. Turmudzi, dia berkata: Hadits
Hasan Shahih. Lihat Shahih Turmudzi, Albani 1/40.
[8] QS. Al-Isro': 82.
[9] Zadul Ma'ad: 4/352.
[10] Zadul Ma'ad: 4/98
[11] QS. al-anbiya’ 35
[12] QS. Yunus 107
[13] QS. Al-Isra’ 82
[14] QS. Yunus 57
0 comments:
Post a Comment