GANGGUAN SOMATOFORM
GANGGUAN
SOMATOFORM
·
Kelompok gangguan yang ditandai oleh
keluhan tentang masalah atau simtom fisik yang tidak dapat dijelaskan oleh
penyebab kerusakan fisik.
·
Melibatkan
berbagai macam kondisi ketika konflik psikologis diterjemahkan menjadi
permasalahan atau keluhan secara fisik yang menyebabkan stres dan kesulitan
yang besar dalam kehidupan seseorang.
Gangguan Konversi
· Kehilangan atau perubahan fungsi tubuh yg
berada di luar kemauan individu karena adanya konflik atau kebutuhan psikologis
yg meenyebabkan individu merasakan stres yg serius atau tdk dpt berfungsi
secara normal dlm kehidupan sosial, pekerjaan, atau area penting lainnya dalam
hidup
Ciri-ciri
· Paling tidak
terdapat satu simtom atau deficit yang melibatkan fungsi motoriknya volunteer
atau fungsi sensoris yang menunjukkan adanya gangguan fisik.
· Factor psikologis
dinilai berhubungan dengan gangguan tersebut karena onset atau kambuhnya simtom
fisik terkait dengan munculnya stressor psikososial.
· Orang tersebut
tidak dengan sengaja menciptakan simtom fisik tersebut dengan berpura-pura
memilikinya dengantujuan tertentu.
· Simtom tidak
terbatas pada keluhan nyeri atau masalah fungsi seksual tetapi juga tidak dapat
disebabkan oleh gangguan mental lain.
Hipokondriasis
· keterpakuan pada
ketakutan menderita, atau keyakinan bahwa seseorang memiliki penyakit medis
yang serius, meski tidak ada dasar medis untuk keluhan yang dapat ditemukan.
Ciri-ciri
· Orang tersebut
terpaku pada ketakutan memiliki penyakit serius atau pada keyakinan bahwa
dirinya memiliki penyakit serius.
· Ketakutan
terhadap suatu penyakit fisik, atau keyakinan memiliki suatu penyakit fisik,
yang tetap ada meski telah diyakinkan secara medis
· Keterpakuan tidak
pada intensitas khayalan dan tidak terbatas pada kekhawatiran akan penampilan.
· Gangguan telah
bertahan selama 6 bulan atau lebih.
· Keterpakuan tidak
muncul secara eksklusif dalam konteks gangguan mental lainnya.
Gangguan Dismorfik Tubuh
· Penderita terpaku
pada kerusakan fisik yang dibayangkan atau dibesar-besarkan dalam hal
penampilan mereka.
· Mereka dapat
menghabiskan waktu berjam-jam untuk memeriksakan diri di depan cermin dan
mengambil tindakan yang ekstrem untuk mencoba memperbaiki kerusakan yang
dipersepsikan.
· Bisa sampai
melakukan operasi plastik yang tidak dibutuhkan.
· Atau membuang
semua cermin di rumahnya agar tidak diingatkan akan ‘cacat’ yang mencolok dari
penampilan mereka.
· Mereka percaya
orang lain memandang diri mereka jelek dan memiliki penampilan fisik yang tidak
menarik.
· Bisa memunculkan
perilaku kompulsif dalam rangka mengoreksi kerusakan yang dipersepsikannya.
Ciri-ciri
· Seseorang dapat meyakini bahwa orang lain
kurang memikirkan dirinya karena kerusakan yang dipersepsikan.
· Orang tersebut dapat terlibat dalam
perilaku kompulsif, seperti berdandan berlebihan, yang bertujuan untuk
memperbaiki kekurangan yang dipersepsikannya
Gangguan Nyeri
· Gejala utama gangguan nyeri adalah adanya
nyeri pada satu atau lebih tempat yang tidak sepenuhnya disebabkan oleh kondisi
medis atau neurologis non psikiatrik.
· Gejala nyeri
disertai oleh penderitaan emosional dan gangguan fungsional, dan gangguan
memiliki hubungan sebab yang masuk akal dengan faktor psikologis.
· Jenis nyeri yang
dialami sangat heterogen misalnya nyeri punggung, kepala, pelvis (panggul).
· Nyeri yang
dialami mungkin pasca traumatik, neuropatik (penyakit syaraf), neurologis,
iatrogenik (disebabkan tindakan dokter misal karena pengobatan)
· Gangguan harus
memiliki suatu faktor psikologis yang dianggap secara bermakna dalam gejala
nyeri dan permasalahannya.
· Seringkali
penderita memiliki riwayat perawatan medis dan bedah yang panjang, mengunjungi
banyak dokter dan meminta banyak medikasi.
· Memiliki keinginan kuat untuk melakukan
pembedahan
· Sering mengatakan bahwa nyeri sebagai
sumber dari semua kesengsaraannya dan menyangkal adanya permasalahan psikologis
serta menyatakan hidup mereka bahagia kecuali nyerinya.
Somatisasi
· Merupakan gangguan yang melibatkan
berbagai keluhan yang muncul berulang-ulang yang tidak dapat dijelaskan oleh
penyebab fisik apapun.
· Biasanya bermula
sebelum usia 30 tahun, biasanya pada saat remaja.
· Simtom gangguan
bertahan paling tidak selama beberapa tahun.
· Berakibat
menuntut perhatian medis.
· Mengalami hendaya
yang berarti dalam memenuhi peran sosial atau pekerjaan.
· Keluhan-keluhan
tampak meragukan atau dibesar-besarkan dan sering menerima perawatan medis dari
sejumlah dokter terkadang pada saat yang sama.
0 comments:
Post a Comment