MAKALAH KERAJAAN MONGOL
KERAJAAN MONGOL
Makalah
Disusun Guna Menuhi Tugas
Mata Kuliah: Sejarah
Peradaban Islam
Dosen Pengampu: Prof. Hj.
Sri Suhandjati
Disusun
Oleh :
Hanni’
Nailatus Syharifah (134111051)
FAKULTAS USHULUDDIN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
2014
Bab II
PEMBAHASAN
Jatuhnya Kota Baghdad pada
tahun 1258 M, ke tangan bangsa Mongol bukan saja mengakhiri khilafah Abbasiyah,
tapi juga merupakan awal dari masa kemunduran politik dan peradaban Islam,
karena Baghdad sebagai pusat kebudayaan dan perandaban Islam yang sangat kaya
dengan khazanah ilmu pengetahuan itu ikut pula lenyap di bumi hanguskan oleh
pasukan Mongol yang dipimpin oleh Hulagu Khan.
A. Asal-Usul Bangsa Mongol
Bangsa Mongol berada di wilayah pegunungan
Mongolia, berbatasan dengan Cina di Selatan, Turkestan di Barat, Manchuria di
Timur, dan Siberia di sebelah Utara. Kebanyakan dari mereka mendiami padang
stepa yang membentang di antar pegunungan Ural sampai pegunungan Altai di Asia
Tengah, dan mendiami hutan Siberia dan Mongol di sekitar Danau Baikal.
Dalam rentang waktu yang relatif panjang,
kehidupan bangsa Mongol tetap sederhana mereka mendirikan perkemahan dan
berpindah dari satu tempat ketempat lain, menggembala kambing, berburu. Mereka
hidup dari hasil perdagangan tradisional yaitu mempertukarkan bangsa Turki dan
Cina yang menjadi tetangga mereka. Kesehariannya, sebagaimana dipredikatkan
pada sifat nomad,mereka mempunyai sifat kasar, suka berperang, berani mati
dalam mewujudkan keinginan dan ambisi politiknya. Namun, mereka sangat patuh
dan taat pada pimpinannya dalam satu bingkai agama Syamaniyah, yaitu
kepercayaan yang menyembah bintang-bintang dan matahari terbit.
Namun demikian, ada satu pendapat yang
mengatakan bahwa bangsa Mongol bukanlah suku nomad sebagamana dimaksud, tetapi
satu bangsa yang memiliki ketangkasan berkuda yang mampu menaklukkan stepa ke
stepa, akibatnya kehidupan. mereka berpindah-pindah mengikuti wilayah
taklukannya dibawah kepemimpinan seorang Khan. Khan yang pertama dari bangsa
Mongol itu adalah Yesugey, ayah Chinggis atau Jengis.
Runtut etniknya berasal dari nenek moyang yang
bernama Alanja Khan yang dikaruniai dua orang putera kembar yaitu Tartar dan
Mongol. Dari kedua putera ini melahirkan dua keturunan bangsa, yaitu Mongol dan
Tartar. Dari yang pertama lahirlah seorang bernama Ilkhan yang di kemudian hari
menjadi pemimpin bangsa Mongol.[1]
1. Ciri-ciri Masa Mongol.
a. Berpindahnya pusat ilmu.
kegiatan ilmu berpindah ke kota-kota Kairo,
Iskandar, Usyuth, faiyun, damaskus, Hims, Halab, dan lain-lain kota di kota
Mesir dan di Syam.
b. Tumbuhnya ilmu-ilmu baru.
Dalam masa ini mulai matang ilmu Umron
(Sosiologi ) dan filsafat Tarikh ( Philosophy of history ) dengan
munculnya Muqaddimah Ibn Khaldun sebagai kitab pertama dalam bidang ini. Juga
mulai di sempurnakan penyusunan ilmu politik, ilmu tata usaha, ilmu peperangan,
ilmu kritik sejarah.
c. Kurangnya
Kutubul khanah.
Banyak perpustakaan besar
yang musnah bersama segala kitabnya karena terbakar atau tenggelam di suasana
yang kacau waktu penaklukan Mongol di Timur dan penyerangan Spayol di Barat. Atau pemusnahan kitab-kitab dan perpustakaan
sebagai akibat terjadinya pertentangan sengit antara Firqah-firqah agama. Atau
karena menjadi rusaknya dan mengaburnya tinta akibat lapuk dimakan usia.
d. Banyaknya Sekolah dan Mausu’at.
Dalam masa ini sekolah-sekolah yang teratur
tumbuh subur, terutama Mesir dan Syam, dan yang menjadi pusatnya adalah Kairo
dan Damaskus.
e. Penyelewengan ilmu.
Dalam zaman ini ummat
islam dan kaum terpelajar banyak yang melarikan diri Hal ini mungkin karena
kebanyakan manusia telah di hinggapi rasa takut sehingga mereka mengungsi ke
dunia agama dan mistik untuk menghibur diri. Dalam
masa ini berbagai ilmu mereka pergunakan untuk mengkhidmati agama saja atau
mistik dan khurofat. Misalnya ilmu Falak hanya untuk menetapkan waktu sholat,
sementara ilmu Bintang untuk meramal.
f. Kondisi keagamaan
Penguasa Mongol atas daulah Islam hampir
memusnahkan unsur Arab dan bahasanya, selama peperangan maka ratalah kota dan
daerah yang dikuasai. Sementara itu kekejaman Timur Lenk mereda
dan ia mengamalkan agama Islam secara tekun serta membelanya dengan semangat
sampai wafatnya tahun 1404 M. tidak berbeda keadaannya dengan keturunan Jenghis
Khan yang lain Islam menyusupi diri mereka.
a. Juchi Khan keturunan dari Junghis Khan yang
menguasai lembah Wolga, eropa Timur dan Eropa Tengah, menurunkan seorang
namanya Barka Khan ( 1256-1266 ). Barka Khan inilah menurut Arnold dalam The
Preaching of Islam, merupakan keturunan Jenghis Khan yang perama-tama masuk
Islam. Ia banyak membangun rumah-rumah ibadah dan perguruan-perguruan tinggi
Islam pada kota belahan Utara itu. Ia banyak berhubungan surat-menyurat dengan
sultan Baibars, seorang raja Mamluk Mesir. Sementara itu, misi Islam dari Mesir
banyak berdatangan dan Islam makin tersiar di belahan Utara.
b. Chagatai Khan putra Jenghis Khan yang
menguasai lembah Tarim Turkisan Timur, sin-hiang, Asia Tengah ( Turkistan
Barat, Tran-soxiana ) menurunkan seorang bernama Tagluk Timur Khan (1347-1363
M) yang menjadi sultan Islam pertama dari keturunan Chagatai Khan. Di tangannya
kerajaan yang di bentuk moyangnya itu menjadi kesultanan Islam.
c. Demikian juga keturunannya yang lain yang
masuk menguasai India, Akhirnya mendirikan Kerajaan Moghal (1526-1962 ) di
India, suatu kesultanan Islam yang banyak berjasa dalammeninggikan Islam.
Kenyataan menunjukkan bahwa bangsa yang ketika masih biadab menghancurkan
segala yang dimiliki Islam, ketika ia telah bergaul dan meresapi ketinggian
Islam bukannya masyarakat Islam yang musnah tapi mereka yang lambat laun
terpengaruh, bahkan menjadi pembela dan penjunjung tinggi Islam.[2]
B. Kemajuan bangsa mongol.
Pada masa pemerintahan Bahadur Khan, Mongol
mengalami
kemajuan yang sangat besar karena pada saat itu Bahadur berhasil menyatukan13
kelompok suku bangsa. Kemudian pada masa pemerintahan Hulagu Khan banyak
wilayah yang telah ditaklukannya.diantaranya adalah kota Baghdad yang pada
waktu dipimpin oleh Khalifah Al-Mu’tashim. Khalifah Al-mu’tashim tidak mampu
membendung topan tentara Hulagu Khan. Selanjutnya Hulagu melanjutkan gerakannya
ke Syria dan Mesir dari Baghdad pasukan mongol menyebrangi sungai Khuprat
menuju Syria, kemudian melintasi Sinai. Mesir pada tahun 1260 M. mereka
berhasil menduduki Hablur dan Gaza.
Selanjutnya pada masa pemerintahan Ghazan,
yakni raja yang ketujuh Dinasti Ilkhan, ia mulai memperhatikan perkembangan
peradaban. Ia seorang pelindung ilmu pengetahuan dan satra. Oleh karena itu, ia
membangun semacam biara untuk para Darwis, perguruan tinggi untuk madzhab
Syafi’I dan Hanafi, sebuah perpustakaan Observatorium, dan gedung-gedung umum
lainnya.
C. Sebab-sebab Kemunduran Bangsa Mongol.
Kekalahan bangsa Mongol di bawah panglima
Kitbugha atas pasukan Mamalik di bawah panglima Qutuz. Panglima tentara Mongol,
Kitbugha, mengirim utusan ke Mesir meminta supaya sultan Qutuz yang menjadi
raja kerajaan Mamalik untuk menyerah. Permintaan itu di tolak oleh Qutus dan
utusan Kitbugha tersebut dibunuhnya. Tindakan Qutuz itu tidak menimbulkan
kemarahan oleh di kalangan Mongol. Kitbugha kemudian melintas Jordania menuju
Galilei. Pasukan ini bertemu dengan pasukan Mamalik yang di pimpin langsung
oleh Qutuz. Pertempuran dahsyat terjadi sehingga pasukan Mamalik berhasil
menghancurkan tentara Mongol pada tanggal 3 september 1260 M. Hal inilah yang
menyebabkan runtuhnya kerjaan Mongol di Cina.
Pada saat Mongol diperintah oleh Abu Sa’id (
1317-1335 M ), terjadi bencana kelaparan yang sangat menyedihkan dan angin topan
dengan hujan es yang mendatangkan malapetaka. Kerajaan Ilkhan yang didirikan
Hulagu Khan akhirnya terpecah belah sepeninggalan abu Sa’id dan masing-masing
pecahan saling memerangi. Akhirnya mereka semua ditaklukkan oleh Timur Lenk.[3]
Bab III
PENUTUP
Kesimpulan
Bangsa Mongol berada di
wilayah pegunungan Mongolia, berbatasan dengan Cina di Selatan, Turkestan di
Barat, Manchuria di Timur, dan Siberia di sebelah Utara. Mereka sangat patuh
dan taat pada pimpinannya dalam satu bingkai agama Syamaniyah, yaitu
kepercayaan yang menyembah bintang-bintang dan matahari terbit. Runtut etniknya berasal dari nenek moyang yang
bernama Alanja Khan yang dikaruniai dua orang putera kembar yaitu Tartar dan
Mongol.
Ciri-ciri Masa Mongol:
a) Berpindahnya pusat ilmu, b) Tumbuhnya ilmu-ilmu baru,
c) Kurangnya Kutubul khanah, d) Banyaknya Sekolah dan Mausu’at, e)
Penyelewengan ilmu, f) Kondisi keagamaan
Pada masa pemerintahan Bahadur Khan, Mongol
mengalami
kemajuan yang sangat besar karena pada saat itu Bahadur berhasil menyatukan13
kelompok suku bangsa. Kerajaan mongol runtuh ketika pertempuran dahsyat terjadi sehingga pasukan
Mamalik berhasil menghancurkan tentara Mongol pada tanggal 3 september 1260 M.
Hal inilah yang menyebabkan runtuhnya kerjaan Mongol di Cina.
Sepeninggal Abbas I, Kerajaan Safawi
berturut-turut diperintah oleh enam raja, yaitu Safi Mirza (1628-1642 M), Abbas
II (1642-1667 M), Sulaiman (1667-1694 M), Husein (1694-1722 M), Tahmasp II
(1722-1732 M) dan Abbas III (1733-1736 M). Pada masa raja-raja tersebut kondisi
kerajaan Safawi tidak menunjukkan grafik naik dan berkembang, tetapi justru
memperlihatkan kemunduran yang akhirnya membawa kepada kehancuran.
Daftar Pustaka
Sunarto, Musyrifah, Sejarah Islam Klasik, Jakarta:Prenada
Islam Media.
Ajid, Thohir, 2004, Perkembangan Peradaban di Kawasan
Dunia Islam, Jakarta: P.T. RajaGrafindo.
Yatim, Badri, 2006, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta:
P.T. RajaGrafindo Persada.
Hamka, Sejarah Ummat Islam, Jakarta: Bulan
Bintang.
#makalah #MAKALAH KERAJAAN MONGOL #islam #sejarah #tasawuf #filsafat #agama
[1] http/:Geogle_peradaban dan
perkembangan islam di masa kerajaan Mongol.com
[2] Prof.
Dr.Hj. Masyrifah Sunarto,2008 Sejarah Islam Klasik, Jakarta:Prenada
Islam Media. Hal:190-194
[3] http/:Geogle_peradaban
dan perkembangan islam di masa kerajaan Mongol.com
0 comments:
Post a Comment