Our social:

Wednesday, 23 March 2016

MAKALAH KERAJAAN MONGOL




KERAJAAN MONGOL
Makalah
Disusun Guna Menuhi Tugas
Mata Kuliah: Sejarah Peradaban Islam
Dosen Pengampu: Prof. Hj. Sri Suhandjati
 











Disusun Oleh :
Hanni’ Nailatus Syharifah (134111051)



FAKULTAS USHULUDDIN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
2014

Bab II
PEMBAHASAN
Jatuhnya Kota Baghdad pada tahun 1258 M, ke tangan bangsa Mongol bukan saja mengakhiri khilafah Abbasiyah, tapi juga merupakan awal dari masa kemunduran politik dan peradaban Islam, karena Baghdad sebagai pusat kebudayaan dan perandaban Islam yang sangat kaya dengan khazanah ilmu pengetahuan itu ikut pula lenyap di bumi hanguskan oleh pasukan Mongol yang dipimpin oleh Hulagu Khan.
A. Asal-Usul Bangsa Mongol
Bangsa Mongol berada di wilayah pegunungan Mongolia, berbatasan dengan Cina di Selatan, Turkestan di Barat, Manchuria di Timur, dan Siberia di sebelah Utara. Kebanyakan dari mereka mendiami padang stepa yang membentang di antar pegunungan Ural sampai pegunungan Altai di Asia Tengah, dan mendiami hutan Siberia dan Mongol di sekitar Danau Baikal.
Dalam rentang waktu yang relatif panjang, kehidupan bangsa Mongol tetap sederhana mereka mendirikan perkemahan dan berpindah dari satu tempat ketempat lain, menggembala kambing, berburu. Mereka hidup dari hasil perdagangan tradisional yaitu mempertukarkan bangsa Turki dan Cina yang menjadi tetangga mereka. Kesehariannya, sebagaimana dipredikatkan pada sifat nomad,mereka mempunyai sifat kasar, suka berperang, berani mati dalam mewujudkan keinginan dan ambisi politiknya. Namun, mereka sangat patuh dan taat pada pimpinannya dalam satu bingkai agama Syamaniyah, yaitu kepercayaan yang menyembah bintang-bintang dan matahari terbit.
Namun demikian, ada satu pendapat yang mengatakan bahwa bangsa Mongol bukanlah suku nomad sebagamana dimaksud, tetapi satu bangsa yang memiliki ketangkasan berkuda yang mampu menaklukkan stepa ke stepa, akibatnya kehidupan. mereka berpindah-pindah mengikuti wilayah taklukannya dibawah kepemimpinan seorang Khan. Khan yang pertama dari bangsa Mongol itu adalah Yesugey, ayah Chinggis atau Jengis.
Runtut etniknya berasal dari nenek moyang yang bernama Alanja Khan yang dikaruniai dua orang putera kembar yaitu Tartar dan Mongol. Dari kedua putera ini melahirkan dua keturunan bangsa, yaitu Mongol dan Tartar. Dari yang pertama lahirlah seorang bernama Ilkhan yang di kemudian hari menjadi pemimpin bangsa Mongol.[1]
1. Ciri-ciri Masa Mongol.
a. Berpindahnya pusat ilmu.
kegiatan ilmu berpindah ke kota-kota Kairo, Iskandar, Usyuth, faiyun, damaskus, Hims, Halab, dan lain-lain kota di kota Mesir dan di Syam.
b. Tumbuhnya ilmu-ilmu baru.
Dalam masa ini mulai matang ilmu Umron (Sosiologi ) dan filsafat Tarikh ( Philosophy of history ) dengan munculnya Muqaddimah Ibn Khaldun sebagai kitab pertama dalam bidang ini. Juga mulai di sempurnakan penyusunan ilmu politik, ilmu tata usaha, ilmu peperangan, ilmu kritik sejarah.
c. Kurangnya Kutubul khanah.
Banyak perpustakaan besar yang musnah bersama segala kitabnya karena terbakar atau tenggelam di suasana yang kacau waktu penaklukan Mongol di Timur dan penyerangan Spayol di Barat. Atau pemusnahan kitab-kitab dan perpustakaan sebagai akibat terjadinya pertentangan sengit antara Firqah-firqah agama. Atau karena menjadi rusaknya dan mengaburnya tinta akibat lapuk dimakan usia.
d. Banyaknya Sekolah dan Mausu’at.
Dalam masa ini sekolah-sekolah yang teratur tumbuh subur, terutama Mesir dan Syam, dan yang menjadi pusatnya adalah Kairo dan Damaskus.
e. Penyelewengan ilmu.
Dalam zaman ini ummat islam dan kaum terpelajar banyak yang melarikan diri Hal ini mungkin karena kebanyakan manusia telah di hinggapi rasa takut sehingga mereka mengungsi ke dunia agama dan mistik untuk menghibur diri. Dalam masa ini berbagai ilmu mereka pergunakan untuk mengkhidmati agama saja atau mistik dan khurofat. Misalnya ilmu Falak hanya untuk menetapkan waktu sholat, sementara ilmu Bintang untuk meramal.
f. Kondisi keagamaan
Penguasa Mongol atas daulah Islam hampir memusnahkan unsur Arab dan bahasanya, selama peperangan maka ratalah kota dan daerah yang dikuasai. Sementara itu kekejaman Timur Lenk mereda dan ia mengamalkan agama Islam secara tekun serta membelanya dengan semangat sampai wafatnya tahun 1404 M. tidak berbeda keadaannya dengan keturunan Jenghis Khan yang lain Islam menyusupi diri mereka.
a. Juchi Khan keturunan dari Junghis Khan yang menguasai lembah Wolga, eropa Timur dan Eropa Tengah, menurunkan seorang namanya Barka Khan ( 1256-1266 ). Barka Khan inilah menurut Arnold dalam The Preaching of Islam, merupakan keturunan Jenghis Khan yang perama-tama masuk Islam. Ia banyak membangun rumah-rumah ibadah dan perguruan-perguruan tinggi Islam pada kota belahan Utara itu. Ia banyak berhubungan surat-menyurat dengan sultan Baibars, seorang raja Mamluk Mesir. Sementara itu, misi Islam dari Mesir banyak berdatangan dan Islam makin tersiar di belahan Utara.
b. Chagatai Khan putra Jenghis Khan yang menguasai lembah Tarim Turkisan Timur, sin-hiang, Asia Tengah ( Turkistan Barat, Tran-soxiana ) menurunkan seorang bernama Tagluk Timur Khan (1347-1363 M) yang menjadi sultan Islam pertama dari keturunan Chagatai Khan. Di tangannya kerajaan yang di bentuk moyangnya itu menjadi kesultanan Islam.
c. Demikian juga keturunannya yang lain yang masuk menguasai India, Akhirnya mendirikan Kerajaan Moghal (1526-1962 ) di India, suatu kesultanan Islam yang banyak berjasa dalammeninggikan Islam. Kenyataan menunjukkan bahwa bangsa yang ketika masih biadab menghancurkan segala yang dimiliki Islam, ketika ia telah bergaul dan meresapi ketinggian Islam bukannya masyarakat Islam yang musnah tapi mereka yang lambat laun terpengaruh, bahkan menjadi pembela dan penjunjung tinggi Islam.[2]
B. Kemajuan bangsa mongol.
Pada masa pemerintahan Bahadur Khan, Mongol mengalami kemajuan yang sangat besar karena pada saat itu Bahadur berhasil menyatukan13 kelompok suku bangsa. Kemudian pada masa pemerintahan Hulagu Khan banyak wilayah yang telah ditaklukannya.diantaranya adalah kota Baghdad yang pada waktu dipimpin oleh Khalifah Al-Mu’tashim. Khalifah Al-mu’tashim tidak mampu membendung topan tentara Hulagu Khan. Selanjutnya Hulagu melanjutkan gerakannya ke Syria dan Mesir dari Baghdad pasukan mongol menyebrangi sungai Khuprat menuju Syria, kemudian melintasi Sinai. Mesir pada tahun 1260 M. mereka berhasil menduduki Hablur dan Gaza.
Selanjutnya pada masa pemerintahan Ghazan, yakni raja yang ketujuh Dinasti Ilkhan, ia mulai memperhatikan perkembangan peradaban. Ia seorang pelindung ilmu pengetahuan dan satra. Oleh karena itu, ia membangun semacam biara untuk para Darwis, perguruan tinggi untuk madzhab Syafi’I dan Hanafi, sebuah perpustakaan Observatorium, dan gedung-gedung umum lainnya.
C. Sebab-sebab Kemunduran Bangsa Mongol.
Kekalahan bangsa Mongol di bawah panglima Kitbugha atas pasukan Mamalik di bawah panglima Qutuz. Panglima tentara Mongol, Kitbugha, mengirim utusan ke Mesir meminta supaya sultan Qutuz yang menjadi raja kerajaan Mamalik untuk menyerah. Permintaan itu di tolak oleh Qutus dan utusan Kitbugha tersebut dibunuhnya. Tindakan Qutuz itu tidak menimbulkan kemarahan oleh di kalangan Mongol. Kitbugha kemudian melintas Jordania menuju Galilei. Pasukan ini bertemu dengan pasukan Mamalik yang di pimpin langsung oleh Qutuz. Pertempuran dahsyat terjadi sehingga pasukan Mamalik berhasil menghancurkan tentara Mongol pada tanggal 3 september 1260 M. Hal inilah yang menyebabkan runtuhnya kerjaan Mongol di Cina.
Pada saat Mongol diperintah oleh Abu Sa’id ( 1317-1335 M ), terjadi bencana kelaparan yang sangat menyedihkan dan angin topan dengan hujan es yang mendatangkan malapetaka. Kerajaan Ilkhan yang didirikan Hulagu Khan akhirnya terpecah belah sepeninggalan abu Sa’id dan masing-masing pecahan saling memerangi. Akhirnya mereka semua ditaklukkan oleh Timur Lenk.[3]

Bab III
PENUTUP
Kesimpulan
Bangsa Mongol berada di wilayah pegunungan Mongolia, berbatasan dengan Cina di Selatan, Turkestan di Barat, Manchuria di Timur, dan Siberia di sebelah Utara. Mereka sangat patuh dan taat pada pimpinannya dalam satu bingkai agama Syamaniyah, yaitu kepercayaan yang menyembah bintang-bintang dan matahari terbit. Runtut etniknya berasal dari nenek moyang yang bernama Alanja Khan yang dikaruniai dua orang putera kembar yaitu Tartar dan Mongol.
Ciri-ciri Masa Mongol:
a)    Berpindahnya pusat ilmu, b) Tumbuhnya ilmu-ilmu baru, c) Kurangnya Kutubul khanah, d) Banyaknya Sekolah dan Mausu’at, e) Penyelewengan ilmu, f) Kondisi keagamaan
Pada masa pemerintahan Bahadur Khan, Mongol mengalami kemajuan yang sangat besar karena pada saat itu Bahadur berhasil menyatukan13 kelompok suku bangsa. Kerajaan mongol runtuh ketika pertempuran dahsyat terjadi sehingga pasukan Mamalik berhasil menghancurkan tentara Mongol pada tanggal 3 september 1260 M. Hal inilah yang menyebabkan runtuhnya kerjaan Mongol di Cina.
Sepeninggal Abbas I, Kerajaan Safawi berturut-turut diperintah oleh enam raja, yaitu Safi Mirza (1628-1642 M), Abbas II (1642-1667 M), Sulaiman (1667-1694 M), Husein (1694-1722 M), Tahmasp II (1722-1732 M) dan Abbas III (1733-1736 M). Pada masa raja-raja tersebut kondisi kerajaan Safawi tidak menunjukkan grafik naik dan berkembang, tetapi justru memperlihatkan kemunduran yang akhirnya membawa kepada kehancuran.
Daftar Pustaka
Sunarto, Musyrifah, Sejarah Islam Klasik, Jakarta:Prenada Islam Media.
Ajid, Thohir, 2004, Perkembangan Peradaban di Kawasan Dunia Islam, Jakarta: P.T. RajaGrafindo.
Yatim, Badri, 2006, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: P.T. RajaGrafindo Persada.
Hamka, Sejarah Ummat Islam, Jakarta: Bulan Bintang.



#makalah #MAKALAH KERAJAAN MONGOL #islam #sejarah #tasawuf #filsafat #agama
[1] http/:Geogle_peradaban dan perkembangan islam di masa kerajaan Mongol.com

[2] Prof. Dr.Hj. Masyrifah Sunarto,2008 Sejarah Islam Klasik, Jakarta:Prenada Islam Media. Hal:190-194
[3] http/:Geogle_peradaban dan perkembangan islam di masa kerajaan Mongol.com

0 comments: