Our social:

Sunday, 3 April 2016

MAKALAH GAMBARAN SURGA


GAMBARAN SURGA
Makalah
Di buat untuk memenuhi tugas
Mata kuliah : Hadits Akidah
Dosen pengampu : Drs. H. Ahmad Bisri, M.Ag.

Di susun oleh:
Hani Nailatus Syharifah (134111051)



FAKULTAS USHULUDDIN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
Semarang 2015


Bab I
Pendahuluan
Surga adalah tempat kembali yang kekal bagi orang yang bertakwa dan takut kepada Allah, tidak menyekutukan-Nya dan mengerjakan amal shalih dengan mengharap pahala dari Allah saja. Seperti apakah surga? Tentu saja belum ada satupun manusia yang pernah melihatnya kecuali rasulullah saja dengan ijin Allah. Akan tetapi kita tidak bisa menggambarkannya karena saking indahnya.
Allah telah memberitahukan kepada kita melalui al-Qur’an dan dalam hadits rasulullah tentang gambaran surga. Tentang wujud aslinya manusia tak ada yang bisa membayangkan apalagi menggambarkannya dengan secanggih apapun alatnya takkan pernah bisa menyamai keindahan surga yang asli. Surga adalah tempat yang sangat amat indah. Didalamnya berisi keindahan dan kesejahteraan dan tidak ada penderitaan sedikitpun. Di dalam surga banyak istana-istana megah yang terbuat dari emas dan perak, catnya dari minyak kesturi, lalu batu kerikil dan pasirnya terbuat dari intan dan muriara, benar-benar keindahan yang tidak bisa dibayangkan. Didalam surga tidak ada perkataan yang sia-sia. Didalam surga para penghuninya tidak buang air, meludah dan terkena penyakit, tetap awet muda dan tidak akan pernah mati. 
Makalah ini akan membahas tentang beberapa hal di surga yang terdapat dalam hadist.

Rumusan masalah:
a.    Nama-nama surga?
b.    Gambaran penghuni surga?
c.    Adakah pintu masuk di surga?








Bab II
Pembahasan
Surga adalah tempat yang digambarkan sangat indah dan penuh fasilitas, yang di sediakan bagi orang-orang yang banyak berbuat kebajikan.[1]
A.  Nama-nama surga
Di dalam Al Qur’an disebutkan bahwa surga itu mempunyai tingkatan-tingkatan. Yang paling tinggi adalah Surga Firdaus. Disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abi Said Al Khudri: “surga itu terdiri dari seratus tingkat. Antara tingkat yang satu dengan lainnya berjarak seperti antara bumi dan langit. Dan tingkatan yang tertinggi adalah Surga Firdaus.”[2]
1.      Surga firdaus, terbuat dari emas merah. Penghuninya adalah orang-orang yang khusyu’ sholatnya, menunaikan zakat, menjaga kemaluannya, memelihara amanah, menepati janji dan memelihara sholatnya.
2.      Surga ‘adnin, surga ini terbuat dari intan putih. Penghuninya adalah orang-orang yang beriman dan beramal sholeh, banyak berbuat baik, sabar, menginfakkan hartanya, membalas kejahatan dengan kebaikan.
3.      Surga Na’im (kenikmatan), surga ini terbuat dari perak putih. Penghuninya adalah orang-orang yang bertaqwa kepada Allah SWT. dan beramal saleh.
4.      Surga Ma’wa (tempat tinggal/menetap/kediaman), surga ini terbuat dari jamrud hijau. Tempat kediaman orang-orang mukmin yang bertakwa kepada Allah SWT. dan beramal saleh, serta takut kepada kebesaran Allah dan menahan hawa nafsunya.
5.      Surga Darus Salam (keselamatan), terbuat dari Yakut merah. Penghuninya yaitu orang-orang yang kuat iman dan islamnya, memperhatikan ayat Allah SWT. serta beramal saleh.
6.      Surga Darul Maqamah (tempat yang kekal), surga ini terbuat dari permata putih. Penghuninya yaitu orang-orang yang kuat iman dan islamnya, banyak berbuat kebajikan dan jarang berbuat kesalahan.
7.      Surga Al Muqamul Amin (tempat yang aman), tebuat dari permata putih. Kediaman orang-orang yang bertaqwa.
8.      Surga Khuldi (kekal), terbuat dari marjan merah dan kuning. Dihuni oleh orang-orang yang taat menjalankan perintah Allah dan menjauhi segala larangannya.

B.  Para penghuni surga
Manusia yang ada di surga di berikan kemuliaan yang sangat. Dan mereka adalah orang orang yang bersih,tanpa noda. Sepertidalam hadis:
حدّ ثناعثمان بن أبي شيبة واسحق بن إبراهيم واللفظ لعثمان قال عثمان حد ثنا وقال إسحق أجبرنا جرىرٌ عن الاعمش عن أبي سفيان عن جابرقال سمعت النبي صلى الله عليه وسلم يقول إن أهل الجنة ياكلون فيها ويشر بون ولا يتفلون ولا يبولون ولايتغوطون ولايمتخطون فالوافمابال الطعام قال جشاءورشحٌ كرشح المسك يلهمون التسبيح والتحميدكما تلهمون النفىس وحد ثنا أبوبكربن أبي شيبة وأبو كريب قالا حد ثنا أبو معاوية عن الأاعمش بهذا الإسنا دإلى قوله كرشح المسك (مسلم: الجنة وصفة نعيمها وأهلها: 5066)
Artinya: “Telah menceritakan kepada kami utsman bin abu syaiban dan ashaq bin Ibrahim, teks milik utsman. Berkata Utsman: telah menceritakan kepada kami, sedangkan Ishaq berkata: telah menghabarkan kepada kami Jarir dari Al A’masy dari abu Sufyan dari Jabir berkata: aku mendengar nabi Sallallahu ‘Alaihi wa salam bersabda: “sesungguhnya penghuni surga makan dan minum di dalamnya, mereka tidak meludah,tidak kencing, tidak berak dan tidak ingusan.” Mereka bertanya: bagaimana dengan makanannya? Beliau menjawab: “sendawa dan keringat seperti minyak kasturi, mereka diilhami tasbih dan tahmid seperti kalian diilhami nafas.” Telah menceritakan kepada kami abu bakar bin abu syaibah dan abu kuraib keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami abu mu’awiyah dari al a’masy dengan sanad ini hingga sabda beliau: “seperti keringat minyak kasturi.”
Dalam hadis di atas menunjukkan bahwa surga adalah tempat yang bersih, suci dan indah. Kehidupan di surga jauh berbeda dengan kehidupan dunia. Dalam hadis lain juga disebutkan mengenai keadaan surga, yaitu sebagai berikut:
حدثتا علي بن حجر حدثنا علي بن مسهر عن عبدالرحمن بن إسحق عن النعمان بن سعد عن على قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم إنّ في الجنة لغرفايرى ظهورهامن بطو نها وبطونهامن ظهورهافقام إليه أعرابي فقال لمن هي يا رسول الله قال هي لمن أطاب الكلام وأطعم الطعام وأدام الصيام وصلى الله بالليل والناس نيام قال أبو عيسى هذا حديث غريب وقد تكلم بعض أهل العلم في عبد الرحمن بن إسحق هذا من قبل حفظه وهو كوفي وعبد الرحمن بن إسحق القر شئٌ مد ني وهو أثبت من هذا (الترمذي: 2450)
Artinya: telah menceritakan kepada kami Ali bin Hujr telah menceritakan kepada kami Ali bin Mashir dari Abdurrahman bin Ishaq dari An Nu’man bin Sa’ad dari Ali berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “sesungguhnya di surga ada kamar-kamar, luarnya terlihat dari dalam dan dalamnya terlihat dari luar.” Seorang badui menghampiri beliau, lalu ia bertanya: itu untuk siapa,wahai rasulullah? Beliau menjawab: “bagi yang membiasakan ucapannya baik, memberi makan, puasa secara kontinyu, shalat malam untuk Allah saat orang-orang tidur.” Berkata abu Isa: hadits ini gharib. Sebagian ahlul ilmi membicarakan Abdurrahman bin Ishaq dari sisi hafalannya, ia orang kufah, sedangkan Abdurrahman bin Ishaq Al Qurasy, orang madinah, lebih kuat hafalannya dari dia.
Dalam hadis ini, surga memiliki ruang-ruang yang terpisah seperti halnya kamar. Para penghuni surga bisa melihat kamar-kamar lain seperti halnya melihat bintang-bintang di angkasa.
C.  Pintu-pintu surga
Menurut hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas r.a, surga itu memiliki 8 pintu yang terbuat dari emas bertaburkan mutiara. Pintu-pintu tersebut adalah:
1.      Pintu untuk para Nabi, Rasul, syuhada dan dermawan.
2.      Pintu bagi orang-orang yang mendirikan sholat dengan menyempurnakan syarat rukunnya dan wudhunya.
3.      Pintu bagi orang-orang yang mengeluarkan zakat dengan kebersihan jiwa.
4.      Pintu bagi orang-orang yang memerintah kebaikan dan melarang kemungkaran.
5.      Pintu bagi orang-orang yang mencegah hawa nafsu dan kesyahwatan.
6.      Pintu bagi orang-orang yang menunaikan ibadah haji dan umrah.
7.      Pintu bagi orang-orang yang ahli jihad (berjuang menegakkan agama Allah)
8.      Pintu bagi orang-orang yang bertaqwa, berbakti kepada orang tua dan menyambung tali persaudaraan[3]




Bab III
Penutup
Kesimpulan
Surga adalah tempat bagi manusia setelah mati yang selama hidupnya berbakti kepada Allah SWT. ada banyak tempat/ruang di dalam surga. Manusia dapat masuk surga dan tinggal di dalamnya dengan syarat dan ketentuan.
Sekian makalah dari saya, mohon maaf bila masih banyak kesalahan.



Daftar Pustaka
Mustofa ,Agus, Ternyata AKHIRAT TIDAK KEKAL, Surabaya;PADMA press.
Hawari , Prof. Dr.dr. H. Dadang, Psikiater, 2011,  HIDUP SESUDAH MATI, Jakarta, Badan Penerbit FKUI.
Http://9 kitab terjemah+on-line



[1] Agus Mustofa, Ternyata AKHIRAT TIDAK KEKAL,(Surabaya;PADMA press) hal. 258
[2] Prof. Dr.dr. H. Dadang Hawari, Psikiater, HIDUP SESUDAH MATI, (Jakarta, Badan Penerbit FKUI,2011) Hal.186
[3] Ibid, hal. 198-199
#surga#makalah#hadits#peristiwa#filsafat#kebudayaan#tasawuf

0 comments: