Our social:

Thursday, 30 June 2016

ulasan Kitab Aunul Ma’bud Karya Syeikh Muhammad Syams Al Haq

  1. PENDAHULUAN
Di antara ulama kontemporer yang mengarang syarah Kitab Aunul Ma’bud adalah syeikh muhammad syams al haq abadi. Pada awalnya beliau telah mensyarah kitab ini dengan judul kitab syarah ghayah al maqsud fi hilli sunan abi daud. Di karenakan kitab syarah ini terlalu panjang dan timbul keinginan untuk mengarang kitab syarah hadis yang simple. Yang akhirnya di beri nama Aunul M’abud syarah Abi Daud. Maka dari ini pemakalh akan mengulas tentang kriteria kitab syarah Aunul Ma’bud.
  1. RUMUSAN MASALAH
A.    Kitab Aunul Ma’bud Karya Syeikh Muhammad Syams Al Haq
B.     Rumusan Metode Syeikh Muhammad Syams Al Haq dalam mensyarah Hadis

  1. PEMBAHASAN
  1. Kitab Aunul Ma’bud Karya Syeikh Muhammad Syams Al Haq
1.      Biografi Syeikh Muhammad Syams Al Haq
Beliau adalah Al Allamah al Muhaqqiq al Muhaddis al Kabir Abu Thayyib Muhammad Syams al Haq bin Amir Ali bin Maqsud Ali Al Al Shiddiq Al Azhim. Lahir pada tahun 1273 - 1319 H, termasuk diantara ulama Hadis terkemuka India yang memimpin pergerakan Sunnah dan gerakan Salafi, dan salah satu pemikir ulung.[1]
Dia belajar dari para guru yang ada pada masanya di kampung halamannya, di Moradabad dan Delhi. Dia melakukan perjalanan ke Delhi dan belajar dengan Sayyid Nazir Hussain seorang Muhaddis di Delhi, kemudian kembali ke tanah airnya pada 1302 H. Kemudian dia kembali lagi dan belajar selama tiga tahun. Dia membacakan kepadanya Kutubus Sittah, Muwatta, Sunan al Darimi dan Daaraqutni, Tafsir Jalalain, dia juga belajar dari Syeikh Hussein Bin Muhsin al Anshari dan mengambil sanad darinya.
Dia kembali ke kampung halamannya, dan memulai untuk mengajar dan menulis, dia memiliki kemapanan ilmu tentang al Quran dan Sunnah, dan rela menghabiskan banyak uang untuk membantu para penuntut ilmu dan pencari hadis
Sayyid Nazir Hussain Muhaddis Delhi, Hussein bin Muhsen al Ansari, Luthfu Ali Al Bahâri, Nur Ahmad Al Dianawi, Fadhlullah Al Luknawi, Bashir al Din Al Qunuji, Abdul Latif Al Shiddiqqy.
Dia memiliki murid yang banyak yang tersebar di anak benua India, diantara yang terkenal adalah Syeikh Muhammad Abdurrahman
2.      Kitab Aunul Ma’bud
kitab aunul ma’bud adalah kitab syarah hadis yang penyusunannya berdasarkan kitab induknya yaitu sunan abi dawud.
Akan tetapi Ada perbedaan pendapat tentang siapa yang menulis kitab ini, apakah yang menulis ini Abu Thayyib Muhammad Syams al Haq al Azhim Abadi ataukah kitab ini merupakan kitab-kitab karangan adiknya Muhammad Ashraf yang lebih dikenal dengan Syarf al Haq al Azhim Abadi (1326 H).
Berdasarkan ungkapan Syaikh Muhammad Ashraf bahwa dialah yang menulis kitab Syarah ini, adapun saudaranya Muhaddis Syams al Haq al Azhim Abadi hanya sekedar membantunya dalam penulisan ini.[2]
Ada juga yang berpendapat bahwa: Penulis untuk Aunul al Mabûd ada dua orang, bukan satu, yaitu:
a.       Syams al Haq Abu Al Thayyib Al Azhim Abadi, dialah yang menulis namanya sendiri di sampul kitab, yang memiliki peran dalam menulis catatan kaki, penjelasan-penjelaan yang berkaitan dengan hadis dan fiqh.
b.      Syarf al Haq yang terkenal dengan nama Muhammad bin Amir bin Ali Bin Haidar al Shiddiq al „Azhim Âbâdi, yang memiliki peran dalam menjelaskan lafaz-lafaz bahasa (struktur linguistik), dan susunan Nahwiyah (tata bahasa). Berdasarkan hal di atas, dapat disimpulkan bahwa kitab Aun al Mabûd ini tidak ditulis oleh satu orang, melainkan ditulis oleh dua ulama bersaudara dari India
  1. Rumusan Metode Syeikh Muhammad Syams Al Haq dalam mensyarah Hadis
1.      Sistematika Kitab Aunul Ma’bud
Kitab ini terdiiri dari empat jilid besar yang mana tiga jilid pertama telah dicetak sewaktu Syaikh Nadzir Husain al-Dihlawi masih hidup, sedang satu jilid terakhir (Jilid empat) sempurna dicetak pada tahun berikutnya setelah beliau wafat tepatnya pada bulan Safar 1322 H. Kitab Syarah ini terdiri dari 35 Bab besar. Dimulai dengan Muqaddimah kemudian Bab طهارة dan diakhiri dengan Bab الأدب.
2.      Pendekatan Pensyarahan Hadis
Memberikan penjelasan terhadap kata-kata yang asing, serta menambahkannya dengan pemahaman hadis (fiqh al hadits) disertai dengan takhrij hadis yang berpedoman kepada Mukhtsahar Sunan Abi Daud karangan al Hafizh al Mundiri. Maka dapat disimpulkan bahwasanya pendekatan yang di gunakan dalam mensyarah hadis yaitu dengan pendekatan kebahasaan (lengustic).
Contoh:
(مسلمة) بفتح الميم وسكون السين (القعني) بفتح القاف وسكون العين وفتح النون.............

3.      Metode Pensyarahan Kitab Aunul M’abud
Metode Kitab syarah Aunul Ma’bud dilihat dari teori metode Syarah Hadis Ustman Al khasyit adalah metode syarah wasith. Sebab di dalam kitab Aunul Ma’bud mencantumkan aspek-aspek sebagai berikut:
a.       Menampilkan sanad dan matan
حدثنا عبدالله بن مسلمة بن قهنب القهنبي حدثنا عبد العزيز يعني ابن محمد عن محمد – يعني ابن عمرو عن ابي سلمة عن المغيرة بن شعبة . قال ص.م (كان اذا دهب المذهب المذهب ابعد)
b.      Menjelaskan informasi mengenai perawi hadis
منسوب الي قعنب جد عبد الله بن مسلمة (ابي سلمة)هو ابن
c.       Memaparkan berbagai pendapat ulama
قال العراقي : هو ........................
d.      Mencantumkan kualitas hadis
وقال حسن صحيح
e.       Mensyarah matan hadis secara umum
(ابعد ) في موضع دهابه او في الذهاب العهود..............
Sedangkan dari teori metode syarah hadis yang dikemukakan al mubarakfuri atau dilihat lebih pada pendekatan teknis penulisan. Kitab Aunul Ma’bud menggunakan syarah Biqaulihi dengan alasan kitab ini memiliki teknis penulisan sebagai berikut:

  1. Menjelaskan matan hadis secara lengka
حدثنا عبدالله بن مسلمة بن قهنب القهنبي حدثنا عبد العزيز يعني ابن محمد عن محمد – يعني ابن عمرو عن ابي سلمة عن المغيرة بن شعبة . قال ص.م (كان اذا دهب المذهب المذهب ابعد)

  1. Menjelaskan atau mensyarahakan maksud dari kalimat-kalimat tertentu.
(ابعد ) في موضع دهابه او في الذهاب العهود
  1. PENUTUP
a.       Simpulan
Kitab ini terdiiri dari empat jilid besar yang mana tiga jilid pertama telah dicetak sewaktu Syaikh Nadzir Husain al-Dihlawi masih hidup, sedang satu jilid terakhir (Jilid empat) sempurna dicetak pada tahun berikutnya setelah beliau wafat tepatnya pada bulan Safar 1322 H. Kitab Syarah ini terdiri dari 35 Bab besar. Dimulai dengan Muqaddimah kemudian Bab طهارة dan diakhiri dengan Bab الأدب.
Memberikan penjelasan terhadap kata-kata yang asing, serta menambahkannya dengan pemahaman hadis (fiqh al hadits) disertai dengan takhrij hadis yang berpedoman kepada Mukhtsahar Sunan Abi Daud karangan al Hafizh al Mundiri.
Metode Kitab syarah Aunul Ma’bud dilihat dari teori metode Syarah Hadis Ustman Al khasyit adalah metode syarah wasith. Sedangkan dari teori metode syarah hadis yang dikemukakan al mubarakfuri atau dilihat lebih pada pendekatan teknis penulisan. Kitab Aunul Ma’bud menggunakan syarah Biqaulihi.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Rahman, “Al harakah al islamiyah wa dauruha fi ihya al sunnah”, (madinah al munawarah: 1980)
Syarah Al Haq al Azhim abadi, “Aunul Ma’bud Syarah Sunan Abu Daud”, (beirut : Dar Ibn Hazm, 2005),



[1] Abdul Rahman, “Al harakah al islamiyah wa dauruha fi ihya al sunnah”, (madinah al munawarah: 1980) halm: 45-47
[2] Syarah Al Haq al Azhim abadi, “Aunul Ma’bud Syarah Sunan Abu Daud”, (beirut : Dar Ibn Hazm, 2005), Halm. 7

#study#ulasan Kitab Aunul Ma’bud Karya Syeikh Muhammad Syams Al Haq#makalah#uinwalisongo#pi2n_art#sufiurban

0 comments: