contoh skripsi studi kasus di RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI
">
bisnis
BAB III
LAPORAN KASUS
Tanggal Pengkajian : 18 November 2016
Jam : 10.00 WIB
Tempat Pengkajian : Ruang Dahlia RSUD Pandan Arang Boyolali
Nama Mahasiswa : Rizki Munggaran
NIM : 0152086
A. Pengkajian
1.
Identitas Pasien
Nama : Ny. S
Agama : Islam
Umur : 30 Tahun
Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Ds. Genting RT 15 / RW 02 Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali
No. Register : 16527413
Diagnosa : Post Sectio Caesaria hari ke 1
Tanggal Melahirkan : 17
November 2016, Jam 11.45 WIB
2.
Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. M
Agama : Islam
Umur : 32 Tahun
Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Hub. Dengan pasien : Suami
3.
Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri pada luka bekas operasi
4.
Riwayat Kesehatan
a.
Riwayat kesehatan dahulu
Pasien mengatakan ini merupakan kehamilan ke-3, pada
saat hamil pasien memeriksakan kehamilannya ke bidan atau dokter terdekat.
Selama hamil pasien mengatakan hanya mengalami mual muntah pada awal kehamilan.
Selama hamil pasien tidak mengkonsumsi alkohol ataupun obat-obataan dan tidak
mengalami kelainan penyerta kehamilan seperti DM, anemia, preeklamsia, dll.
Pasien mengatakan persalinan terdahulu berjalan baik dengan kondisi plasenta
lengkap dan bayi lahir sehat. Saat ini anak pertama berusia 7 tahun. Pasien
mengatakan sebelumnya memakai alat kontrasepsi KB suntik setiap 3 bulan selama
1 tahun dan berencana akan memakai alat kontrasepsi IUD setelah melahirkan.
b.
Riwayat kesehatan sekarang
Pasien datang bersama suaminya untuk memeriksakan kehamilan
di poliklinik pada tanggal 16 November 2016 jam 12.00 WIB dengan G3P1A1 hamil
aterm dan di rujuk di UK untuk dibservasi kemudian di advis menyerankan untuk
section caesaria pada tanggal 17 November 2016 jam 11.45 WIB. Pasien telah
melakukan operasi Caesar dengan bayi lahir berjenis kelamin perempuan dengan BB
4.400 gr, PB 44 cm, LK 37 cm, LD 34 cm, tidak akisia, lalu pasien bersama bayi
dirawat inap di ruang Dahlia.
c.
Riwayat kesehatan keluarga
Pasien mengatakan pernah melakukan operasi Caesar pada
kehamilan pertama tetapi pasien tidak mempunyai riwayat penyakit keturunan
seperti DM
5.
Status Obstetri Nifas Hari ke
1, P2A1
Anak
ke
|
Tipe
Persalinan
|
BB
Lahir
|
Keadaan
Bayi Waktu Lahir
|
Komplikasi
Nifas
|
Umur
Sekarang
|
1
2
3
|
Section Caesaria
Abortus
Section Caesaria
|
4.000 gr
-
4.400 gr
|
Hidup
-
Hidup
|
-
-
-
|
7 tahun
-
1 hari
|
6.
Status Psikologis
Saat ini pasien merasa senang dan lega bayi telah lahir,
keluarga juga merasa gembira dan senang menyambut kelahiran bayi. Hubungan
pasien dengan keluarga juga baik, pasien berencana merawat bayinya secara
mandiri dan memberikan ASI eksklusif pada bayinya
Fase post partum meurut Reva Rubin
a.
Fase taking in
Pasien sudah mulai etrtarik untuk merawat dan kontak
dengan bayinya
b.
Fase taking hold
Pasien sudah mulai berusaha melakukan rutinitasnya
sendiri seperti duduk, berlatih berjalan dan merawat bayinya
c.
Fase letting go
Pasien sudah mampu merawat dirinya dan bayinya sendiri
dan mulai sibuk dengan peran barunya sebagai ibu 2 anak
7.
Pemeriksaan fisik
a.
Keadaan umum : lemah,
menahan nyeri
b.
Kesadaran : composmentis
c.
TTV :
TD : 120/70 mmHg
N : 80 ×/menit
S : 36,6°C
Rr : 20 ×/menit
d.
TB : 150
cm
e.
BB : 76
kg
f.
Kepala : bentuk
kepala normal, tidak ada nyeri kepala atau luka di kepala
g.
Rambut : warna
hitam, penyebaran rambut merata
h.
Muka : simetris
antara kanan dan kiri, tidak ada luka atau edema
i.
Mata : simetris,
konjungtiva tidak anemis, pupil isokor
j.
Telinga : simetris,
tidak terdapat serumen, tidak nyeri, tidak terpasang alat Bantu pendengaran
k.
Hidung : simetris,
tidak terdapat serumen, tidak terpasang selang oksigen
l.
Mulut : mukosa
bibir kering, tidak ada stomatitis, tidak ada caries gigi
m.
Leher : tidak
terdapat pembesaran kelenjar tiroid
n.
Dada :
Jantung I : ictus
cordis tidak tampak
P : ictus
cordis teraba pada intercosta 4 – 5
P : redup
A : S1 S2 reguler (lub dup)
Paru-paru I : tidak
terdapat tarikan intercosta
P : taktil
fremitus antara kanan dan kiri sama
P : sonor
A : vesikuler
o.
Payudara : baik, padat,
bersih, hiperpigmentasi, areola, puting susu menonjol, besar, air ASI keluar
sedikit
p.
Abdomen : distensi,
terdapat luka post operasi SC, diastosis rektus abdominalis P = 10 cm, L = 8 cm
q.
Genetalia : vagina
terpasang DC ukuran 18 dengan urin tertampung 200 cc, ada perdarahan pervaginam
30 cc, jenis lochea rubra, perineum utuh, bersih
r.
Tanda REEDA :
Readness (kemerahan) : tidak ada
Gehemosis (kebiruan) :
tidak ada
Edema (bengkak) : tidak ada
Deschargment (cairan sekresi) : ada
Approksimity (jahitan luka SC): ada
Lochea : jumlah 30 cc, bau khas, warna merah, tipe
rubra
s.
Anus : tidak
ada henoroid
t.
Ekstermitas
Atas : anggota gerak lengkap, tidak ada edema,
terpasang infuse RL 20 tpm di tangan kiri
Bawah : anggota gerak lengkap, tidak ada varises
Pola pengkajian fungsional menurut Gordon
a.
Pola persepsi kesehatan
Selama
hamil : pasien memeriksakan kandungan ke bidan desa
Selama
nifas : pasien menjalani operasi Caesar di RS
b.
Pola nutrisi metabolik
Selama
hamil : pasien mengatakan makan 3 -5 ×/hari dengan porsi orang dewasa,
komposisi nasi, lauk, sayur, buah. Minum air putih 8 – 9 gelas ×/hari, kadang
minum teh, susu
Selama
nifas : ibu belum makan karena masih 24 jam setelah melahirkan lewat
operasi
c.
Pola eliminasi
Selama
hamil : pasien BAB 1 ×/hari di pagi hari, konsistensi padat, warna
kuning, bau khas. BAK 6 – 8 ×/hari, warna kuning, bau khas amonik
Selama
nifas : pasien belum BAB sejak selesai operasi. BAK melalui selang DC
tertampung 200 cc
d.
Pola aktivitas latihan
Selama
hamil : aktivitas ibu dilakukan sendiri, tatpi kadang juga dibantu
keluarga
Selama
nifas : aktivitas latihan ibu dibantu keluarga, perawat, bidan dan ibu
tampak tirah baring dan bedres
ibu
mengatakan belum bisa miring kanan kiri
ibu mengatakan
belum bisa duduk
e.
Pola isirahat dan tidur
Selama
hamil : pasien mengatakan tidur jam 21.00 – 05.00 WIB dan sering
terbangun karena pegel-pegel.
Selama
nifas : pasien mengatakan setelah operasi sulit tidur dan sering
terbangun sendiri, tidur dari jam
22.00 – 05.00 WIB.
f.
Pola kognitif perseptual
Selama
hamil : pasien khawatir dengan persalinannya, merasa cemas.
Selama
nifas : pasien merasa lebih tenang dan tidak memikrkan hal-hal aneh
lagi.
g.
Pola persepsi diri
Selama
hamil : pasien bangga karena akan mempunyai keturunan lagi.
Selama
nifas : pasien ingin menjadi ibu yang baik bagi anak-anaknya, pasien
juga senang bias melihat anak keduanya lahir dengan selamat dan tidak ada
kekurangan.
h.
Pola peran hubungan
Selama
hamil : hubungan pasien dengan keluarga dan saudara sangat baik
begitupun dengan tetangga maupun para temannya.
Selama
nifas : pasien menyesuaikan dirinya sebagai ibu dari kedua anaknya,
banyak saudara dan tetangga yang menjenguk, suaminya juga selalu menemani
proses persalinan pasien.
i.
Pola seksualitas dan reproduksi
Selama
hamil : pasien tidak melakukan hubungan badan, pasien menarche usia 12
tahun, HPHT 8 Maret 2016.
Selama
nifas : pasien tidak melakukan hubungan badan.
j.
Pola koping – toleransi stress
Selama
haml : pasien selalu bercerita tentang masalah yang dia hadapi kepada
suami.
Selama
nifas : pasien bercerita tentang apa yang dia alami dan rasakan kepada
suami.
k.
Pola nilai kepercayaan
Selama
hamil : pasien berdoa untuk kesehatan bayinya dan selalu beribadah, dan
berdoa untuk kelancaran dalam persalinannya nanti.
Selama
nifas : pasien belum perna beribadah sholat karena masih lemah, tapi
pasien selalu berdoa agar bayi dan pasien diberi kesehatan.
Pengkajian nyeri :
P : Nyeri
luka bekas operasi saat bergerak
Q : Nyeri
seperti ditusuk-tusuk jarum
R : Bagian
perut atau pada luka operasi
S : Skala
5
versi lengkapnya
download disini
tips download hilangkan centang ( ) pada kata
fast download.
#skripsi #wisuda #mahasiswa #maklah #maklah #materi #caraskripsi #dosen
https://www.4shared.com/office/AHsoU3J9ba/makalah_ilmu_asbabun_nuzul.html
makalah ilmu asbabun nuzul.rtf
download. dokumen