Our social:

Latest Post

Saturday, 25 February 2017

tugas sma Sinopsis Cerita Dewa Ruci bahasa jawa dan indonesianya

Sinopsis Cerita Dewa Ruci

Ketika berada di Padepokan Sokalima, Resi Drona teringat dengan Bratasena yang dulu lahir dengan wujud bungkusan, yang menunjukan bahwa Bratasena mempunyai kekuatan yang kuat dan perkasa. Sengkuni mengetahui bahwa Bratasena sedang pergi bersama Resi Drona. Dalam pertemuan itu, Resi Drona menyuruh/memberikan saran kepada Werkudara untuk mencari Pohon Gung Susuhing Angin yang berada di kawah Candradimuka. Tidak lama kemudian, Werkudara langsung berangkat, dan pada saat itu juga Sengkuni, tahu dan bertanya kepada Drona tentang apa yang diperintahkannya kepada Werkudara. Drona menjawab kepada Sengkuni, bahwa ia memerintahkan kepada Werkudara supaya mencari Pohon Gung Susuhing Angin. Dronapun mengatakan bahwa ia telah menjerumuskan Bratasena.
Sengkuni dan Dursasana diperintah 


ungtuk lihat versi lengkapnya cerita dan translate BAHASA JAWANYA SILAHKAN


download disini



hisab urfi


Perbedaan dalam penetapan awal bulan Ramadan, Syawal, dan Zulhijah sering kita jumpai di kalangan umat Islam di Indonesia. Dalam mengawali puasa Ramadan terkadang terdapat beberapa hari yang berbeda, demikian juga ketika melaksanakan hari raya Idul Fitri dan Idul Adha. Maka lalu muncullah istilah lebaran ganda.
Perbedaan seperti ini setelah reformasi di Indonesia seolah menjadi hal yang lumrah terjadi. Walaupun terwujud  kesepakatan para ulama ahli ilmu Falak dari kalangan pesantren dan para ahli astronomi di Indonesia dalam penentuan awal bulan  Ramadan, Syawal, dan Zulhijah tetap saja ada kelompok-kelompok yang berbeda dengan hasil kesepakatan tersebut.
Misalnya kita kilas balik pelaksanaan ibadah puasa Ramadan 1430 H. Pemerintah mengumumkan bahwa berdasarkan hasil perhitungan hisab dan pelaksanaan rukyah pada tanggal Jumat, 29 Syakban 1430 H/ 18 September 2009 bahwa posisi hilal masih di bawah ufuk  maka hilal tidak mungkin bisa dirukyah. Sehingga esok harinya; Sabtu merupakan hari terakhir di bulan yang sedang berjalan; bulan Syakban. Permulaan ibadah puasa atau jatuhnya tanggal 1 Ramadan 1430 H adalah hari Minggu 20 September 2009.
Namun sebagian kelompok tarekat tertentu dan pengikut Kejawen yang menggunakan penanggalan Aboge atau Asopon memulai puasa Ramadan mereka pada hari yang berbeda dengan hasil penetapan pemerintah di atas. Perbedaan ini lebih banyak lagi jika menelusurinya pada kelompok-kelompok yang lebih kecil scopenya di masyarakat.
Penentuan dan penetapan waktu dalam pelaksanaan ibadah-ibadah tersebut itu menjadi sangat penting artinya untuk kemantapan; keyakinan serta menghapuskan keragu-raguan apa lagi dalam hal pelaksanaan ibadah mahdhah. Dan masyarakat tidak dibuat bingung dengan beranekaragamnya praktek yang terdapat di tengah-tengah masyarakat.
Di antara sumber yang merupakan salah satu akar permasalahan penyebab perbedaan tersebut adalah perhitungan takwim atau kalender yang berdasarkan hisab Urfi. Kalender berdasarkan hisab Urfi inilah yang dipedomani oleh pengikut Kejawen yang menggunakan penanggalan Aboge atau Asopon.   
Dalam makalah ini akan dibahas lebih lanjut tentang penetapan kalender berdasarkan hisab Urfi, karakteristiknya, wacana menjadikan kalender berdasarkan hisab Urfi menjadi alternatif dalam wacana unifikasi penanggalan dalam Islam, dan aspek hukum  menjadikan kalender berdasarkan hisab Urfi sebagai pedoman dalam pelaksanaan ibadah bagi umat Islam.
B.     Rumusan Masalah
1.             Apa itu hisab Urfi?
2.             Bagaimana cara penanggalan Hijriyah menggunakan Hisab Urfi?
3.             Bagaimanakah hukum penanggalan Hijriyah dengan menggunakan Hisab Urfi?
C.    Tujuan Penulisan
1.             Mengetahui tentang Hisab Urfi.
2.             Mengetahui Bagaimana cara penanggalan Hijriyah menggunakan Hisab Urfi.
3.             Mengetahui Bagaimanakah hukum penanggalan Hijriyah dengan menggunakan Hisab Urfi.


BAB II
A.    Sejarah Penanggalan Islam

download versi lengkapnya disini


download disini



PERHATIAN hilangkan tanda centang (~) pada download faster


Monday, 6 February 2017

contoh skripsi studi kasus di RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

">bisnis
BAB III
LAPORAN KASUS

Tanggal Pengkajian         :   18 November 2016
Jam                                  :   10.00 WIB
Tempat Pengkajian          :   Ruang Dahlia RSUD Pandan Arang Boyolali
Nama Mahasiswa            :   Rizki Munggaran
NIM                                :   0152086
A.    Pengkajian
1.      Identitas Pasien
Nama                         :     Ny. S
Agama                       :     Islam
Umur                         :     30 Tahun
Suku / Bangsa           :     Jawa / Indonesia
Pendidikan                :     SMA
Pekerjaan                   :     Swasta
Alamat                      :     Ds. Genting RT 15 / RW 02 Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali
No. Register              :     16527413
Diagnosa                   :     Post Sectio Caesaria hari ke 1
Tanggal Melahirkan  :     17 November 2016, Jam 11.45 WIB
2.      Identitas Penanggung Jawab
Nama                         :     Tn. M
Agama                       :     Islam
Umur                         :     32 Tahun
Suku / Bangsa           :     Jawa / Indonesia
Pendidikan                :     SMA
Pekerjaan                   :     Swasta
Hub. Dengan pasien  :     Suami
3.      Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri pada luka bekas operasi
4.      Riwayat Kesehatan
a.       Riwayat kesehatan dahulu
Pasien mengatakan ini merupakan kehamilan ke-3, pada saat hamil pasien memeriksakan kehamilannya ke bidan atau dokter terdekat. Selama hamil pasien mengatakan hanya mengalami mual muntah pada awal kehamilan. Selama hamil pasien tidak mengkonsumsi alkohol ataupun obat-obataan dan tidak mengalami kelainan penyerta kehamilan seperti DM, anemia, preeklamsia, dll. Pasien mengatakan persalinan terdahulu berjalan baik dengan kondisi plasenta lengkap dan bayi lahir sehat. Saat ini anak pertama berusia 7 tahun. Pasien mengatakan sebelumnya memakai alat kontrasepsi KB suntik setiap 3 bulan selama 1 tahun dan berencana akan memakai alat kontrasepsi IUD setelah melahirkan.
b.      Riwayat kesehatan sekarang
Pasien datang bersama suaminya untuk memeriksakan kehamilan di poliklinik pada tanggal 16 November 2016 jam 12.00 WIB dengan G3P1A1 hamil aterm dan di rujuk di UK untuk dibservasi kemudian di advis menyerankan untuk section caesaria pada tanggal 17 November 2016 jam 11.45 WIB. Pasien telah melakukan operasi Caesar dengan bayi lahir berjenis kelamin perempuan dengan BB 4.400 gr, PB 44 cm, LK 37 cm, LD 34 cm, tidak akisia, lalu pasien bersama bayi dirawat inap di ruang Dahlia.
c.       Riwayat kesehatan keluarga
Pasien mengatakan pernah melakukan operasi Caesar pada kehamilan pertama tetapi pasien tidak mempunyai riwayat penyakit keturunan seperti DM
5.      Status Obstetri Nifas Hari ke 1, P2A1
Anak ke
Tipe Persalinan
BB
Lahir
Keadaan Bayi Waktu Lahir
Komplikasi Nifas
Umur Sekarang
1
2
3
Section Caesaria
Abortus
Section Caesaria
4.000 gr
-
4.400 gr
Hidup
-
Hidup
-
-
-
7 tahun
-
1 hari

6.      Status Psikologis
Saat ini pasien merasa senang dan lega bayi telah lahir, keluarga juga merasa gembira dan senang menyambut kelahiran bayi. Hubungan pasien dengan keluarga juga baik, pasien berencana merawat bayinya secara mandiri dan memberikan ASI eksklusif pada bayinya
Fase post partum meurut Reva Rubin
a.       Fase taking in
Pasien sudah mulai etrtarik untuk merawat dan kontak dengan bayinya
b.      Fase taking hold
Pasien sudah mulai berusaha melakukan rutinitasnya sendiri seperti duduk, berlatih berjalan dan merawat bayinya
c.       Fase letting go
Pasien sudah mampu merawat dirinya dan bayinya sendiri dan mulai sibuk dengan peran barunya sebagai ibu 2 anak
7.      Pemeriksaan fisik
a.       Keadaan umum     :   lemah, menahan nyeri
b.      Kesadaran             :   composmentis
c.       TTV                       :  
      TD     :   120/70 mmHg
      N       :   80 ×/menit
      S        :   36,6°C
      Rr      :   20 ×/menit
d.      TB                         :   150 cm
e.       BB                         :   76 kg
f.       Kepala                   :   bentuk kepala normal, tidak ada nyeri kepala atau luka di kepala
g.      Rambut                 :   warna hitam, penyebaran rambut merata
h.      Muka                     :   simetris antara kanan dan kiri, tidak ada luka atau edema
i.        Mata                      :   simetris, konjungtiva tidak anemis, pupil isokor
j.        Telinga                  :   simetris, tidak terdapat serumen, tidak nyeri, tidak terpasang alat Bantu pendengaran
k.      Hidung                  :   simetris, tidak terdapat serumen, tidak terpasang selang oksigen
l.        Mulut                    :   mukosa bibir kering, tidak ada stomatitis, tidak ada caries gigi
m.    Leher                     :   tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid
n.      Dada                     :
      Jantung        I         :   ictus cordis tidak tampak
                          P        :   ictus cordis teraba pada intercosta 4 – 5
                          P        :   redup
                          A       :   S1  S2 reguler (lub dup)
      Paru-paru     I         :   tidak terdapat tarikan intercosta
                          P        :   taktil fremitus antara kanan dan kiri sama
                          P        :   sonor
                          A       :   vesikuler
o.      Payudara               :   baik, padat, bersih, hiperpigmentasi, areola, puting susu menonjol, besar, air ASI keluar sedikit
p.      Abdomen              :   distensi, terdapat luka post operasi SC, diastosis rektus abdominalis P = 10 cm, L = 8 cm
q.      Genetalia               :   vagina terpasang DC ukuran 18 dengan urin tertampung 200 cc, ada perdarahan pervaginam 30 cc, jenis lochea rubra, perineum utuh, bersih
r.        Tanda REEDA     :
      Readness (kemerahan)              :   tidak ada
      Gehemosis (kebiruan)               :   tidak ada
      Edema (bengkak)                      :   tidak ada
      Deschargment (cairan sekresi)  :   ada
      Approksimity (jahitan luka SC):   ada
     
      Lochea                  :   jumlah 30 cc, bau khas, warna merah, tipe rubra
s.       Anus                      :   tidak ada henoroid
t.        Ekstermitas
Atas                       :   anggota gerak lengkap, tidak ada edema, terpasang infuse RL 20 tpm di tangan kiri
Bawah                   :   anggota gerak lengkap, tidak ada varises
Pola pengkajian fungsional menurut Gordon
a.       Pola persepsi kesehatan
Selama hamil     :     pasien memeriksakan kandungan ke bidan desa
Selama nifas      :     pasien menjalani operasi Caesar di RS
b.      Pola nutrisi metabolik
Selama hamil     :     pasien mengatakan makan 3 -5 ×/hari dengan porsi orang dewasa, komposisi nasi, lauk, sayur, buah. Minum air putih 8 – 9 gelas ×/hari, kadang minum teh, susu
Selama nifas      :     ibu belum makan karena masih 24 jam setelah melahirkan lewat operasi
c.       Pola eliminasi
Selama hamil     :     pasien BAB 1 ×/hari di pagi hari, konsistensi padat, warna kuning, bau khas. BAK 6 – 8 ×/hari, warna kuning, bau khas amonik
Selama nifas      :     pasien belum BAB sejak selesai operasi. BAK melalui selang DC tertampung 200 cc
d.      Pola aktivitas latihan
Selama hamil     :     aktivitas ibu dilakukan sendiri, tatpi kadang juga dibantu keluarga
Selama nifas      :     aktivitas latihan ibu dibantu keluarga, perawat, bidan dan ibu tampak tirah baring dan bedres
                                ibu mengatakan belum bisa miring kanan kiri
                                ibu mengatakan belum bisa duduk



e.       Pola isirahat dan tidur
Selama hamil     :     pasien mengatakan tidur jam 21.00 – 05.00 WIB dan sering terbangun karena pegel-pegel.
Selama nifas      :     pasien mengatakan setelah operasi sulit tidur dan sering terbangun sendiri, tidur dari jam             22.00 – 05.00 WIB.
f.       Pola kognitif perseptual
Selama hamil     :     pasien khawatir dengan persalinannya, merasa cemas.
Selama nifas      :     pasien merasa lebih tenang dan tidak memikrkan hal-hal aneh lagi.
g.      Pola persepsi diri
Selama hamil     :     pasien bangga karena akan mempunyai keturunan lagi. 
Selama nifas      :     pasien ingin menjadi ibu yang baik bagi anak-anaknya, pasien juga senang bias melihat anak keduanya lahir dengan selamat dan tidak ada kekurangan.
h.      Pola peran hubungan
Selama hamil     :     hubungan pasien dengan keluarga dan saudara sangat baik begitupun dengan tetangga maupun para temannya.
Selama nifas      :     pasien menyesuaikan dirinya sebagai ibu dari kedua anaknya, banyak saudara dan tetangga yang menjenguk, suaminya juga selalu menemani proses persalinan pasien.
i.        Pola seksualitas dan reproduksi
Selama hamil     :     pasien tidak melakukan hubungan badan, pasien menarche usia 12 tahun, HPHT 8 Maret 2016.
Selama nifas      :     pasien tidak melakukan hubungan badan.

j.        Pola koping – toleransi stress
Selama haml      :     pasien selalu bercerita tentang masalah yang dia hadapi kepada suami.
Selama nifas      :     pasien bercerita tentang apa yang dia alami dan rasakan kepada suami.
k.      Pola nilai kepercayaan
Selama hamil     :     pasien berdoa untuk kesehatan bayinya dan selalu beribadah, dan berdoa untuk kelancaran dalam persalinannya nanti.
Selama nifas      :     pasien belum perna beribadah sholat karena masih lemah, tapi pasien selalu berdoa agar bayi dan pasien diberi kesehatan.
Pengkajian nyeri :
P        :   Nyeri luka bekas operasi saat bergerak
Q       :   Nyeri seperti ditusuk-tusuk jarum
R       :   Bagian perut atau pada luka operasi
S        :   Skala 5

versi lengkapnya
download disini

 tips download hilangkan centang ( ) pada kata fast download.









#skripsi #wisuda #mahasiswa #maklah #maklah #materi #caraskripsi #dosen

https://www.4shared.com/office/AHsoU3J9ba/makalah_ilmu_asbabun_nuzul.html


makalah ilmu asbabun nuzul.rtf
download. dokumen

pelatihan soal ujian dan semesteran smp,sma, ataupun mahasiswa

file          :contoh pelatihan ujian atau semesteran
for           :anak sma dan smp
pelajaran :ppkn

soal
1. Jelaskan latar belakang terbentuknya BPUPKI!
Keterlibatan Jepang pada perang dunia 2 membawa sejarah baru pada kehidupan bangsa
Indonesia,karena pada masa itu Jepang menjajah bangsa Indonesia, namun menjelang akhir
ahun 1944 bala tentara jepang secara terus menerus mengalami kekalahan dari sekutu. Hal
ini kemudian membawa perubahan baru bagi pemerintahan jepang di tokyo.melalui
Perdana Mentri Kaiso pada tanggal 7 September 1944 pada sidang parlemen Jepang (Veiko
gikai) ke 85 Jepang memberi janji kemerdekaan untuk bangsa Indonesia. Kemudian janji
tersebu diumumkan oleh Jenderal Kumakhici Haroda tanggal 1 Mei 1945 yang
merencanakan pembetukan Badan Penyelidik Usaha – Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI)


2. Jelaskan proses perumusan Pancasila!


untuk file lengkapnya silahkan di download monggo
download disini

 tips download hilangkan centang ( ) pada kata fast download.



#soal #sma #smp #mahasiswa #kuliahan #pkn #dosen #warganegara #bpupki #indonesia #budaya #negeri #

materi ppkn untuk anak sma dan smp (pendidikan kewarganegaraan)

Modul PendidikanPancasila dan Kewarganegaraan


OTONOMI DAERAH
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Mampu menyatakan bahwa konsep otonomi daerah sebagai suatu sistem
pemerintahan,distribusi wewenang dan tanggungjawab.

B. URAIAN MATERI
Secara umum, Pengertian otonomi daerah adalah hak, wewenang dan
kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus diri sendiri urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. Istilah otonomi daerah bukan hal yang baru bagi bangsa dan
negara RI sebab sejak Indonesia merdeka sudah dikenal dengan Komite Nasional
Indonesia Daerah (KNID), yaitu lembaga yang menjalankan pemerintahan daerah
dan melaksanakan tugas mengatur rumah tangga daerahnya.
Istilah otonomi berasal dari bahasa Yunani yang berarti auto, dan nomous.
Auto berarti sendiri, dan nomous berarti hukum atau peraturan. jadi, pengertian
otonomi daerah adalah aturan yang mengatur daerahnya sendiri.
Ada beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian otonomi daerah.
Macam-macam pendapat para ahli tersebut adalah sebagai berikut...

 Menurut UU No. 32 Tahun 2004 : Pengertian otonomi daerah menurut UU
No. 32 Tahun 2004 adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonomi
untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan
masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

 Menurut Kamus Hukum dan Glosarium Otonomi Daerah : Pengertian
otonomi daerah menurut kamus hukum dan glosarium otonomi daerah adalah
kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat
menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Modul PendidikanPancasila dan Kewarganegaraan

 Menurut Encyclopedia of Social Scince : Pengertian otonomi daerah
menurut Encyclopedia of social scince adalah hak sebuah organisasi sosial
untuk mencukupi diri sendiri dan kebebasan aktualnya.

 Menurut Pendapat Para Ahli : Pengertian otonomi daerah menurut
pendapat para ahli adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas
daerah tertentu berwenang mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat
setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam
ikatan NKRI.

 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia : Pengertian otonomi daerah
menurut kamus besar bahasa indonesia adalah hak, wewenang dan kewajiban
daerah untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Berdasarkan pengertian-pengertian otonomi daerah tersebut dapat
disimpulkan bahwa hakikat otonomi daerah adalah sebagai berikut...

 Daerah memiliki hak untuk mengatur dan mengurus rumah tangga
pemerintahan sendiri, baik, jumlah, macam, maupun bentuk pelayanan
masyarakat yang sesuai kebutuhan daerah masing-masing.

 Daerah memiliki wewenang untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya
sendiri, baik kewenangan mengatur maupun mengurus rumah tangga
pemerintahan sendiri sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku
Maksud dan tujuan otonomi daerah adalah sebagai berikut :

 agar tidak terjadi pemusatan dalam kekuasaan pemerintahan pada tingkat
pusat sehingga jalannya pemerintahan dan pembangunan berjalan lancar

 agar pemerintah tidak hanya dijalankan oleh pemerintah pusat, tetapi daerah
pun dapat diberi hak untuk mengurus sendiri kebutuhannya

 agar kepentingan umum suatu daerah dapat diurus lebih baik dengan
memperhatikan sifat dan keadaan daerah yang mempunya kekhususan
sendiri.
Prinsip ototnomi daerah menggunakan prinsip otonomi seluas-luasnya,
prinsip otonomi yang nyata, dan berprinsip otonomi yang bertanggung jawab.
Jadi, kewenangan otonomi yang diberikan terhadap daerah adalah kewenangan
Modul PendidikanPancasila dan Kewarganegaraan

otonomi luas, nyata dan bertanggung jawab. Berikut prinsip-prinsip otonomi
daerah :
 Prinsip otonomi seluas-luasnya, artinya daerah diberikan kewenangan
mengurus dan mengatur semua urusan pemerintahan yang mencakup
kewenangan semua bidang pemerintahan, kecuali kewenangan terhadap
bidang politik luar negeri, keamanan, moneter, agamar, peradilan, dan
keamanan. serta fiskal nasional.
 Prinsip otonomi nyata, artinya daerah diberikan kewenangan untuk menangani
urusan pemerintahan berdasarkan tugas, wewenang, dan kewajiban yang
senyatanya telah ada dan berpotensi untuk tumbuh, hidup dan berkembang
sesuai dengan potensi dan kekhasan daerah.
 Prinsip otonomi yang bertanggung jawab adalah otonomi yang dalam
penyelenggaraannya harus benar-benar sejalan dengan tujuan dan maksud
pemberian otonomi, yang pada dasarnya untuk memberdayakan daerah
termasuk meningkatkan kesejahteraan rakyat yang merupakan bagian utama
dari tujuan nasional.
Pedoman pemerintahan diatur dalam Pasal 20 UU No. 32 Tahun 2004.
Penyelenggaraan pemerintahan berpedoman pada asas umum penyelenggaraan
negara yang terdiri atas sebagai berikut :
 Asas kepastian hukum adalah asas yang mengutamakan landasan peraturan
perundang-undangan, kepatutan, dan keadilan dalam setiap kebijakan
penyelenggara negara.
 Asas tertip penyelenggara adalah asas menjadi landasan keteraturan,
keserasian, dan keseimbangan dalam pengendalian penyelenggara negara.
 Asas kepentingan umum adalah asas yang mendahulukan kesejahteraan umum
dengan cara yang aspiratif, akomodatif, dan selektif.
 Asas keterbukaan adalah asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat
untuk memperoleh informas yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif tentang
penyelenggara negara dengan tetap memperhatikan perlindungan atas hak
asasi pribadi, golongan, dan rahasia negara.
 Asas proporsinalitas adalah asas yang mengutamakan keseimbangan antara
hak dan kewajiban
Modul PendidikanPancasila dan Kewarganegaraan
72
 Asas profesionalitas adalah asas yang mengutamakan keadilan yang
berlandaskan kode etik dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
 Asas akuntabilitas adalah asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan
hasil akhir dari kegiatan penyelenggara negara harus dapat
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang
kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku.
 Asas efisiensi dan efektifitas adalah asas yang menjamin terselenggaranya
kepada masyarakat dengan menggunakan sumber daya tersedia secara optimal
dan bertanggung jawab (efisiensi = ketepatgunaan, kedaygunaan, efektivitas =
berhasil guna).
Adapun penyelenggaraan otonomi daerah menggunakan tiga asas antara
lain sebagai berikut :
 Asas desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh
pemerintah kepada daerah otonom dalam kerangka NKRI
 Asas dekosentrasi adalah pelimpahan wewenang dari pemerintah kepada
gubernur sebagai wakil pemerintah dan atau perangkat pusat daerah
 Asas tugas pembantuan adalah penugasan dari pemerintah kepada daerah dan
desa, dan dari daerah ke desa untuk melaksanakan tugas tertentu yang disertai
pembiayaan, sarana, dan prasarana serta sumber daya manusia dengan
kewajiban melaporkan pelaksanaannya dan mempertanggungjawabkan kepada
yang menugaskan.
C. LATIHAN SOAL/TUGAS
1. Sebutkan pengertian umum otonomi daerah !
2. Jelaskan hakikat otonomi daerah !
3. Sebutkan prinsip-prinsip otonomi daerah !
4. Jelaskan asasa-asas penyelenggaraan otonomi daerah !
Modul PendidikanPancasila dan Kewarganegaraan


D. DAFTAR PUSTAKA
Kuncoro. Otonomi dan Pembangunan Daerah; Reformasi, Perencanaan,
Strategi dan Peluang, Jakarta: Penerbit Erlangga.2004a

#materi #silabus #sma #smp #kuliahan #universitas #makalah #pelajaran #pkn #ppkn

TRANSLITERASI KITAB MUNJIYAT Halaman 52 s/d 100


TUGAS KELOMPOK
TRANSLITERASI KITAB MUNJIYAT
Halaman 52 s/d 100
Disusun guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Filologi
Dosen Pengampu: Prof. Dr. Hj Sri Suhanjati

 






Disusun oleh :
Kelompok FUPK TH 2012

FAKULTAS USHULUDDIN
JURUSAN TAFSIR HADITS
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2013

Daftar Nama Kelompok


>bla bla bla dan bla bla bla
MACAM – MACAM MAGHRUR
Pembagian maghrur (orang yang tertipu) ada empat macam. Pertama, maghrurnya orang yang ahli ilmu. Kedua, maghrurnya orang yang ahli ibadah. Ketiga, maghrurnya orang yang ahli tashawwuf yang berperilaku bagus. Keempat, maghrurnya orang yang ahli harta (kaya).
A.    Tertipunya Orang yang Ahli Ilmu
Adapun  maghrurnya ahli ilmu (pintar) itu ada dua belas macam: Pertama, sebagian dari orang ahli ilmu itu memperdalami ilmu syari’ah dan ‘aqliyyah dan sibuk membahas ilmu dan menjauhkan dirinya  dari maksiyat yang ditimbulkan oleh anggota badan, namun mereka menyangka dari kealiman dan kepintaranya, dirinya tidak akan terkena siksa Allah dan beri’tikad akan  dapat memberi syafa’at kepada santri-santri (murid) atau kekasihnya karena merasa bahwa dirinya mendapat kedudukan di sisi  Allah karena mempunyai ilmu dan kecerdasan na’udzu billahi  min dzalika.
download lengkap versinya di

download disini

PERHATIAN tips download :  hilangkan centang (~ ) pada kata fast download.




#makalah#filologi#tafsirkitab#kitabkuning#ilmiyah#nahwushorof#kitabkuning#islam #pesantren #kiyai