Our social:

Tuesday, 11 October 2016

Makalah Fawatih Al-Suwari.

BAB I
PENDAHULUAN
I.                   Latar Belakang
Studi atas Al-Quran telah banyak dilakukan oleh para ulama dan sarjana tempo dulu, termasuk para sahabat di zaman Rasulullah saw. Hal itu tidak lepas dari disiplin dan keahlian yang dimiliki oleh mereka masing-masing. Ada yang mencoba mengelaborasi dan melakukan eksplorasi lewat perspektif keimananm historis, bahasa dan sastra, pengkodifikasian, kemu’jizatan penafsiran serta telaah kepada huruf-hurufnya.
Kondisi semacam itu bukan hanya merupakan artikulasi tanggung jawab seorang Muslim untuk memahami bahasa-bahasa agamanya. Tetapi sudah berkembang kepada nuansa lain yang menitikberatkan kepada studi yang bersifat ilmiah yang memberikan kontribusi dalam perkembangan pemikiran dalam dunia Islam. Kalangan sarjana Barat banyak yang melibatkan diri dalam pengkajian Al-Quran, dengan motivasi dan latar belakang kultural maupun intelektual yang berbeda-beda.
Al-Quran sebagai diketahui terdiri dari 114 surat, yang di awali dengan beberapa macam pembukaan (Fawatih Al-Suwar), di antara macam pembuka surat yang tetap aktual pembahasannya hingga sekarang ini huruf muqatha’ah. Menurut Watt, huruf-huruf yang terdiri dari huruf-huruf alphabet (hijaiyah) ini, selain mandiri juga mengadung banyak misterius, karena sampai saat ini belum ada pendapat yang dapat menjelaskan masalah itu secara memuaskan.
II.                Permasalahan
a.       Definisi dan Macam-Macam Fawatih Al-Suwari.
b.      Kedudukan Pembuka Surat Al-Quran
c.       Pendapat Para Ulama Tentang Huruf Hijaiyah Pembuka Surat

BAB II
PEMBAHASAN
A.                Definisi Fawatih Al-Suwari


untuk versi lengkapnya silahkan:
download disini


 PERHATIAN download hilangkan centang ( ~) pada kata fast download.





[1] Prof. Dr. Muhammad Hasbi  Ash Shiddeqy, Ilmu-Ilmu Al-Qur’an (Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra, 2002), h. 125.
[2] Drs. H.Ahmad Syadali, M.A. dan Drs. H. Ahmad Rafi’I, Ulumul Qur’an I (Bandung : CV. Pustaka Setia, 2006),  h. 186.
[3] Drs. Ahsin W. Al-Hafidz, M.A., Kamus Ilmu Al-Qur’an(Jawa Tengah: Amzah, 2005), h. 312.
[4] Drs. H.Ahmad Syadali, M.A. dan Drs. H. Ahmad Rafi’I,op. cit,  h. 197.
[5] Prof. Dr. Muhammad Hasbi  Ash Shiddeqy, op. cit, h. 135.


#tasawuf #makalah #islam #uin #hadits #makalah #tasawuf

0 comments: